Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Travel Berpapasan Harimau Sumatera di Jalinsum Lampung

Kompas.com - 02/04/2024, 12:17 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Menjadi sopir travel di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera "agak ngeri-ngeri sedap" belakangan ini. Perjumpaan dengan harimau sumatera menjadi salah satu penyebabnya.

Seperti dikisahkan oleh Rian, warga Kabupaten Pesisir Barat yang menjadi sopir travel jurusan Krui - Bandar Lampung.

Sebuah video yang memperlihatkan satwa langka itu kembali viral dalam beberapa hari lalu. Predator bernama latin Panthera tigris sumatrae itu terekam menyeberang di Jalinbar oleh pengendara mobil.

"Video yang kemarin itu teman saya yang merekam, sopir travel juga. Posisi dia itu lagi jalan ke arah Bandar Lampung," kata Rian saat dihubungi, Selasa (2/4/2024) pagi.

Baca juga: Harimau Sumatera Kembali Terekam Lintasi Jalinsum Lampung

Rian menceritakan kembali terkait video yang direkam rekan sejawatnya pada Sabtu (30/3/2024) sekitar pukul 22.30 WIB itu.

Ketika itu Rian sedang mengantar penumpang dari Bandar Lampung ke arah Krui (Pesisir Barat). Di tengah perjalanan, Rian berpapasan dengan rekannya itu.

Menurutnya, rute Jalinbar dari Bandar Lampung maupun sebaliknya memang melintasi kawasan hutan Taman Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

"Pas papasan itu teman saya cerita, dia ketemu harimau di Tanjakan Mayit yang sebelum masuk Krui," kata Rian.

Seingat Rian, kemunculan harimau ini adalah kali ketiga sejak Februari - Maret 2024. Video yang beredar pada awal Februari, kata Rian, direkam juga oleh temannya yang lain, seorang sopir travel juga.

"(Video) yang pertama itu, yang harimau nyeberang jalan itu, itu teman (sopir) travel yang rekam. Terus yang kedua, enggak sempat direkam, terakhir yang hari Sabtu itu, Bang," katanya.

Baca juga: Penanganan Konflik Harimau di Lampung, Balai TNBBS: Sudah 4 Hari Belum Ditemukan Tanda Baru

Rian mengatakan, Jalibar yang membelah kawasan hutan TNBBS itu sebenarnya cukup menyenangkan untuk dilintasi.

Kontur jalan yang berkelok dan naik-turun membuat jalur itu menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara.

"Sebelum ramai ada kemunculan harimau, banyak kok bang yang berhenti di kawasan buat istirahat, motor yang konvoi kadang berhenti buat foto-foto," kata dia.

 

Namun setelah sering terjadi kemunculan harimau, pengendara dilarang berhenti di dalam kawasan.

"Sudah nggak boleh berhenti, Bang. Khususnya motor dilarang lewat kawasan kalau sudah malam. Itu pedagang yang dekat kawasan juga disuruh pindah dulu," katanya.

Rian sendiri sekarang lebih memilih cari aman dengan tidak berhenti di dalam kawasan, meski penumpang memintanya berhenti.

"Enggak berani, Bang. Saya bilang, lagi banyak harimau, biasanya ngerti penumpang. Ya, mendingan cari aman aja, Bang," katanya.

Baca juga: Seekor Harimau Sempat Terjebak Dalam Saluran Air Pembangkit Listrik di Sumbar

Diberitakan sebelumnya, video harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) menyeberangi jalan lintas barat (Jalinbar) kembali viral di media sosial

Video berdurasi 23 detik itu diunggah akun bernama Rifa (@rifawiyo) di kolom Instagram Stories pada Minggu (31/3/2024) pagi.

Berdasarkan arsip pemberitaan Kompas.com, video dengan kondisi serupa juga pernah viral di media sosial pada Februari 2024 lalu.

Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Sigit Jraol pada Sabtu (10/2/2024) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com