Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Konflik Harimau di Lampung, Balai TNBBS: Sudah 4 Hari Belum Ditemukan Tanda Baru

Kompas.com - 27/03/2024, 09:07 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Tim Satgas Konflik Harimau belum menemukan tanda-tanda baru di beberapa titik perlintasan satwa tersebut dalam kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Penanganan konflik terus dilanjutkan dengan upaya penangkapan harimau itu untuk selanjutnya direlokasi ke kawasan lain.

Kepala Bidang Teknis dan Konservasi (Kabidtek) Balai TNBBS, Wawan mengatakan sejauh ini tim satgas gabungan masih bekerja di lapangan untuk menangkap harimau yang diduga telah menewaskan dua orang petani di Lampung Barat itu.

"Sudah empat hari belum ditemukan adanya tanda-tanda baru terkait keberadaan satwa harimau itu," kata Wawan melalui pesan WhatsApp, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Harimau Tercebur di Bendungan Air di Pasaman Barat, BKSDA Bersuara

Dengan tidak adanya tanda-tanda baru tersebut, Wawan berharap satwa terancam punah itu telah berpindah ke dalam hutan.

"Mudah-mudahan ini menandakan bahwa harimau tersebut sudah bergerak menjauh dan kembali ke dalam hutan sebagai rumahnya," katanya.

Balai TNBBS sendiri telah berusaha menangkap harimau berkonflik itu sejak serangan pertama pada awal Februari 2024 lalu.

Namun, hingga lebih dari satu bulan harimau yang sempat terekam kamera jebak itu belum bisa ditangkap.

Dibantu Satgas Konflik Harimau, petugas Balai TNBBS telah memasang jebakan dengan kamuflase semak-semak di beberapa titik di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh.

Satgas juga membawa kambing sebagai umpan mangsa harimau sumatera yang meresahkan masyarakat.

Baca juga: Seekor Harimau Sempat Terjebak Dalam Saluran Air Pembangkit Listrik di Sumbar

Sementara itu, Ketua Forum HarimauKita, Drh Erni Suyanti mengatakan, status harimau sumatera adalah critically endagered (CR) berdasarkan Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam.

“Artinya spesies yang menghadapi resiko kepunahan di waktu dekat. Sehingga dilindungi dalam peraturan perundangan di Indonesia yaitu UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,” katanya.

Lokasi konflik harimau-manusia pada Februari sampai Maret 2024 terjadi di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang juga ditetapkan sebagai cluster tapak warisan dunia Tropical Rainforest Heritage of Sumatra oleh UNESCO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com