Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNBBS “Rumah” Harimau Sumatera, Manusia Harus Bisa Hidup Berdampingan

Kompas.com - 21/03/2024, 11:50 WIB
Tri Purna Jaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.comHarimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah satwa yang sangat terancam punah, dengan populasi hanya tinggal puluhan ekor saja.

Status harimau sumatera adalah critically endagered (CR) berdasarkan data Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN).

“Artinya spesies yang menghadapi risiko kepunahan di waktu dekat," kata Ketua Forum HarimauKita, Drh Erni Suyanti, Rabu (20/3/2024).

Sehingga, keberadaan hewan ini dilindungi dengan peraturan perundangan-undangan, yaitu Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Yanti -demikian dia biasa disapa, menjelaskan, lokasi konflik harimau-manusia pada Februari–Maret 2024 lalu terjadi di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

TNBBS ini juga ditetapkan sebagai cluster tapak warisan dunia (Tropical Rainforest Heritage of Sumatra) oleh UNESCO.

Baca juga: Harimau Sumatera Penerkam Warga Diburu, tapi Tak Akan Dibunuh

“Dengan salah satu tujuan pengelolaan dan visinya sebagai habitat pelestarian harimau sumatera, badak sumatera, dan gajah sumatera,” kata Yanti.

Berdasarkan hasil analisis kesintasan populasi harimau sumatera yang dilakukan Forum HarimauKita pada tahun 2016, TNBBS merupakan satu dari 23 lanskap penting di Sumatera yang masih menjadi hunian predator puncak itu.

“TNBBS termasuk landscape sedang dengan daya dukung lingkungan kurang dari 70 individu (harimau),” kata dia.

Dengan demikian, masyarakat yang beraktivitas di kebun yang masuk, atau pun beririsan dengan kawasan taman nasional, harus bisa harus bisa hidup berdampingan dengan harimau sumatera sebagai salah satu penghuni taman nasional.

Baca juga: Harimau Sumatera Masuk ke Permukiman Warga Siak Riau

“Tentu berisiko tinggi terjadinya interaksi negatif antarkeduanya, karena tinggal dan beraktivitas di areal yang sama, termasuk lokasi perkebunan yang berbatasan langsung dengan habitat harimau,” kata dia.

Selain itu, interaksi negatif bisa terjadi karena adanya masyarakat yang banyak melakukan aktivitas perburuan.

“Maka masyarakat yang beraktivitas di habitat harimau harus mencegah dan menghentikan aktivitas perburuan liar, baik dengan sasaran harimau sumatera maupun satwa mangsa potensial,” kata dia.

Di Suoh -misalnya, aktivitas perburuan harimau sumatera dan satwa mangsanya terus ada, dan meliputi areal-areal yang dilintasi harimau yang sedang berkonflik dengan masyarakat.

Baca juga: Harimau Sumatera Masih Berkeliaran, Warga Diimbau Pakai Topi Terbalik

Pada 3 Juli 2019, Yanti sendiri membantu menyelamatkan satu ekor harimau sumatera yang terjerat di dalam taman nasional di Suoh.

“Setelah itu pun masih ada temuan jerat-jerat pemburu dengan target harimau sumatera yang menyebabkan kematian pada Agustus 2020,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com