Salin Artikel

TNBBS “Rumah” Harimau Sumatera, Manusia Harus Bisa Hidup Berdampingan

Status harimau sumatera adalah critically endagered (CR) berdasarkan data Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN).

“Artinya spesies yang menghadapi risiko kepunahan di waktu dekat," kata Ketua Forum HarimauKita, Drh Erni Suyanti, Rabu (20/3/2024).

Sehingga, keberadaan hewan ini dilindungi dengan peraturan perundangan-undangan, yaitu Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Yanti -demikian dia biasa disapa, menjelaskan, lokasi konflik harimau-manusia pada Februari–Maret 2024 lalu terjadi di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

TNBBS ini juga ditetapkan sebagai cluster tapak warisan dunia (Tropical Rainforest Heritage of Sumatra) oleh UNESCO.

“Dengan salah satu tujuan pengelolaan dan visinya sebagai habitat pelestarian harimau sumatera, badak sumatera, dan gajah sumatera,” kata Yanti.

Berdasarkan hasil analisis kesintasan populasi harimau sumatera yang dilakukan Forum HarimauKita pada tahun 2016, TNBBS merupakan satu dari 23 lanskap penting di Sumatera yang masih menjadi hunian predator puncak itu.

“TNBBS termasuk landscape sedang dengan daya dukung lingkungan kurang dari 70 individu (harimau),” kata dia.

Dengan demikian, masyarakat yang beraktivitas di kebun yang masuk, atau pun beririsan dengan kawasan taman nasional, harus bisa harus bisa hidup berdampingan dengan harimau sumatera sebagai salah satu penghuni taman nasional.

“Tentu berisiko tinggi terjadinya interaksi negatif antarkeduanya, karena tinggal dan beraktivitas di areal yang sama, termasuk lokasi perkebunan yang berbatasan langsung dengan habitat harimau,” kata dia.

Selain itu, interaksi negatif bisa terjadi karena adanya masyarakat yang banyak melakukan aktivitas perburuan.

“Maka masyarakat yang beraktivitas di habitat harimau harus mencegah dan menghentikan aktivitas perburuan liar, baik dengan sasaran harimau sumatera maupun satwa mangsa potensial,” kata dia.

Di Suoh -misalnya, aktivitas perburuan harimau sumatera dan satwa mangsanya terus ada, dan meliputi areal-areal yang dilintasi harimau yang sedang berkonflik dengan masyarakat.

Pada 3 Juli 2019, Yanti sendiri membantu menyelamatkan satu ekor harimau sumatera yang terjerat di dalam taman nasional di Suoh.

“Setelah itu pun masih ada temuan jerat-jerat pemburu dengan target harimau sumatera yang menyebabkan kematian pada Agustus 2020,” kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/21/115051078/tnbbs-rumah-harimau-sumatera-manusia-harus-bisa-hidup-berdampingan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke