MAGELANG, KOMPAS.com – Azan belum berkumandang sekalipun jarum jam tergelincir di angka 12. Sejumlah perempuan paruh baya tanpak membaca Al Quran di teras.
Inilah pemandangan di Masjid Jami Baitul Muttaqin atau Masjid Tiban kala dzuhur. Amatan Kompas.com, Senin (18/3/2024), baru pukul 12.30 WIB, azan mengudara.
Masjid Tiban berada di Dusun Sengon, Desa Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Masjid yang awalnya lengang kemudian mulai didatangi sejumlah jemaah.
Gaya arsitektur Masjid Tiban merupakan alkuturasi budaya Jawa, Islam, Hindu dan Buddha. Masjid Tiban memiliki serambi dan beratap tumpang dengan puncak mustaka. Khusus serambi, tampilannya terasa modern dengan balutan keramik pada tembok.
Ada kesan lain begitu masuk ke ruang utama Masjid Tiban. Kita bak memasuki mesin waktu.
Di masid tersebut berdiri 16 saka atau tiang berpenampang bujur sangkar terbuat dari kayu jati. Ada pula mihrab atau tempat berdirinya imam shalat serta pawestren atau tempat jemaah perempuan.
Salah seorang takmir, Tajudin (60) bercerita, penyebutan Masjid Tiban berasal dari mitos di Dusun Sengon. Warga pun tidak mengetahui sejak kapan tempat ibadah ini berada di sana.
Misteri yang menyelubungi masjid tiban justru membawa berkah. Terlebih, pada malam selikuran atau malam 21 Ramadhan. Pada momen itu, sepanjang jalan menuju masjid penuh pedagang di kiri kanan.
Tajudin menuturkan, para pedagang meyakini pada malam itu baik untuk ngalap (mencari) berkah. Sementara itu, di masjid akan banyak orang datang untuk itikaf.
“Konon, biarpun dagangannya tidak laku di sini, tapi setahun yang akan datang laku terus,” bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.