"Upah angkut, Rp 15.000 per tabungnya," ujar Rustam.
Dengan kondisi medan yang demikian sulit, lanjut Rustam, logikanya harga elpiji di Krayan akan sangat mahal.
Apalagi, jika dikaitkan dengan jarak tempuh dan cuaca yang berpengaruh pada kelayakan jalan.
Di mana daerah yang akan mendapat banderol harga paling mahal adalah Krayan Selatan.
"Jaraknya Krayan Selatan dari SPBU sejauh 97 km dan per km biaya kirimnya Rp 4.000. Beruntung, seluruh biaya transportasi, sampai alat berat, ditanggung Pertamina, jadi harga jual di Krayan, sementara masih berkisar Rp 320.000 per tabung," kata Rustam.
Baca juga: Serahkan Berkas Dugaan Politik Uang ke Polisi, Bawaslu Nunukan Sebut Pelaku Kabur
Rustam mengatakan, distribusi elpiji akan terus berlanjut. Pertamina sudah memberi lampu hijau bahwa mereka bisa mendistribusikan 300 tong elpiji per minggu.
Kebijakan tersebut dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Krayan ada sekitar 3.000 tong elpiji yang tersebar.
"100 tabung pada pengiriman perdana, masih sangat jauh dari pemenuhan kebutuhan warga Krayan akan gas elpiji. Sehingga Pertamina memastikan keberlanjutan distribusi elpiji via darat ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.