Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Mandek, Pengiriman Elpiji ke Krayan Akhirnya Didistribusikan dengan Jalur Darat Selama 12 Jam

Kompas.com - 18/03/2024, 10:21 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Distribusi liquefied petroleum gas (elpiji) untuk perbatasan RI–Malaysia di dataran tinggi Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, akhirnya kembali dilakukan setelah mandek selama 3 tahun, atau sejak pandemi Covid-19, di tahun 2020.

"Kalau dulu pengiriman menggunakan jalur udara, diangkut dengan pesawat. Saat ini, pengiriman elpiji Pertamina ke Krayan dilakukan lewat darat, dari Kabupaten Malinau," ujar Kabid Perdagangan, pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP), Nunukan, Dior Frames, Sabtu (16/3/2024).

Dior mengatakan, pengiriman elpiji perdana melalui jalur darat untuk lima kecamatan di Krayan tentu menjadi kabar gembira.

Sebab, Indonesia bisa memasukkan produk elpiji Bright Gas dengan harga terjangkau yang diharapkan bisa bersaing dengan produk elpiji Malaysia di wilayah pelosok negeri.

Baca juga: Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Penetapan Tersangka Tunggu BPKP

Harga sementara untuk elpiji pink dengan kapasitas 12,5 kg tersebut berkisar antara Rp 330.000.

"Ke Krayan itu barang dikirim melalui jalur sulit, dan harus menunggu jangan hujan biar jalannya bisa dilewati. Di Nunukan, elpiji Bright Gas dibanderol sekitar Rp 280.000, beda Rp 50.000, dikarenakan kontur medan itu tadi," ujar Dior.

Dior menegaskan, di Krayan, skema perdagangan lintas batas, membuat produk-produk Malaysia memiliki posisi tersendiri di hati masyarakat.

Sehingga, ketersediaan produk Indonesia, menjadi angin segar dan menjadi bukti hadirnya pemerintah.

Selama ini, di Krayan hanya tersedia elpiji 14 kg yang merupakan produk Malaysia, yang dihargai Rp 350.000.

"Kita berharap distribusi elpiji Bright Gas dari Pertamina terus berlanjut, dan dengan adanya persaingan produk, harga di Krayan bisa ditekan," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com