Salin Artikel

3 Tahun Mandek, Pengiriman Elpiji ke Krayan Akhirnya Didistribusikan dengan Jalur Darat Selama 12 Jam

"Kalau dulu pengiriman menggunakan jalur udara, diangkut dengan pesawat. Saat ini, pengiriman elpiji Pertamina ke Krayan dilakukan lewat darat, dari Kabupaten Malinau," ujar Kabid Perdagangan, pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP), Nunukan, Dior Frames, Sabtu (16/3/2024).

Dior mengatakan, pengiriman elpiji perdana melalui jalur darat untuk lima kecamatan di Krayan tentu menjadi kabar gembira.

Sebab, Indonesia bisa memasukkan produk elpiji Bright Gas dengan harga terjangkau yang diharapkan bisa bersaing dengan produk elpiji Malaysia di wilayah pelosok negeri.

Harga sementara untuk elpiji pink dengan kapasitas 12,5 kg tersebut berkisar antara Rp 330.000.

"Ke Krayan itu barang dikirim melalui jalur sulit, dan harus menunggu jangan hujan biar jalannya bisa dilewati. Di Nunukan, elpiji Bright Gas dibanderol sekitar Rp 280.000, beda Rp 50.000, dikarenakan kontur medan itu tadi," ujar Dior.

Dior menegaskan, di Krayan, skema perdagangan lintas batas, membuat produk-produk Malaysia memiliki posisi tersendiri di hati masyarakat.

Sehingga, ketersediaan produk Indonesia, menjadi angin segar dan menjadi bukti hadirnya pemerintah.

Selama ini, di Krayan hanya tersedia elpiji 14 kg yang merupakan produk Malaysia, yang dihargai Rp 350.000.

"Kita berharap distribusi elpiji Bright Gas dari Pertamina terus berlanjut, dan dengan adanya persaingan produk, harga di Krayan bisa ditekan," kata dia.


Butuh 12 jam mengirim elpiji ke Krayan

Pemilik SPBU Semaring Jaya Sakti, di Long Layu, Krayan Selatan, Rustam, mengatakan, distribusi perdana ini, merupakan aspirasi masyarakat Krayan, yang terus mempertanyakan kapan mereka bisa kembali mendapat distribusi elpiji Pertamina.

Aspirasi tersebut disampaikan kepada pihak Pertamina, dan akhirnya dijawab dengan distribusi perdana melalui jalur darat, dengan rute Malinau–Krayan, yang ditempuh dengan waktu 12 jam.

"Perjalanan darat dari Malinau–Krayan, itu kemarin kami tempuh selama 12 jam," kata Rustam, saat dihubungi.

SPBU Semaring Jaya Sakti, memang sejak 2020 menjadi stasiun yang ditunjuk Pertamina untuk mengalokasikan elpiji ke lima kecamatan di Krayan, yaitu Kecamatan Krayan Induk, Kecamatan Krayan Tengah, Kecamatan Krayan Timur, Kecamatan Krayan Barat, dan Kecamatan Krayan Selatan.

Ditarik alat berat 

Terdapat 100 tabung elpiji 12,5 kg yang diangkut dengan empat unit mobil jenis Toyota Hilux 4x4.

Masing masing mobil, membawa 25 tabung elpiji, dan berisi tiga orang untuk memastikan kondisi tabung baik-baik saja dan tidak jatuh di jalan, mengingat medan yang cukup sulit.

"Yang paling sulit itu di Desa Long Semamu, Malinau, mau masuk wilayah Krayan. Ada jalanan di tebing terjal yang belum tersentuh proyek pembangunan jalan. Di areal tersebut, disiagakan alat berat untuk menarik mobil supaya bisa melanjutkan perjalanan," tutur dia.

Setelah masuk Krayan, mobil akan berhenti sebelum Jembatan Binuang. Jembatan gantung dengan panjang hampir 200 meter tersebut, tak bisa dilalui mobil.

Sehingga, elpiji akan diangkut oleh tenaga manusia. Selanjutnya, elpiji dilansir ke empat mobil lain dengan jenis yang sama, yang sudah bersiap di seberang jembatan.


"Upah angkut, Rp 15.000 per tabungnya," ujar Rustam.

Dengan kondisi medan yang demikian sulit, lanjut Rustam, logikanya harga elpiji di Krayan akan sangat mahal.

Apalagi, jika dikaitkan dengan jarak tempuh dan cuaca yang berpengaruh pada kelayakan jalan.

Di mana daerah yang akan mendapat banderol harga paling mahal adalah Krayan Selatan.

"Jaraknya Krayan Selatan dari SPBU sejauh 97 km dan per km biaya kirimnya Rp 4.000. Beruntung, seluruh biaya transportasi, sampai alat berat, ditanggung Pertamina, jadi harga jual di Krayan, sementara masih berkisar Rp 320.000 per tabung," kata Rustam.

Rustam mengatakan, distribusi elpiji akan terus berlanjut. Pertamina sudah memberi lampu hijau bahwa mereka bisa mendistribusikan 300 tong elpiji per minggu.

Kebijakan tersebut dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Krayan ada sekitar 3.000 tong elpiji yang tersebar.

"100 tabung pada pengiriman perdana, masih sangat jauh dari pemenuhan kebutuhan warga Krayan akan gas elpiji. Sehingga Pertamina memastikan keberlanjutan distribusi elpiji via darat ini," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/18/102122578/3-tahun-mandek-pengiriman-elpiji-ke-krayan-akhirnya-didistribusikan-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke