Disampaikan Anang, untuk penanganan banjir di kecamatan lain di luar Purwodadi, pemerintah sudah berupaya memperbaiki sejumlah tanggul sungai yang jebol.
"Untuk perbaikan tanggul-tanggul sungai jebol yang memang kewenangan pusat yakni Kementerian PUPR dan BBWS dan sudah kami koordinasikan dengan baik. Sudah dikerjakan dengan didatangkan alat berat. Semoga segera tuntas," jelas Anang.
Dijelaskan Anang, saat ini banjir di wilayah Kabupaten Grobogan dipastikan telah berangsur surut.
"90 persen banjir di Kabupaten Grobogan surut. Tinggal beberapa desa. Untuk pengungsi hampir keseluruhan sudah dipulangkan," kata Anang.
Baca juga: Hujan Berhari-hari, Grobogan Kembali Diterjang Banjir, 40 Desa Terdampak
Disampaikan Anang, secara topografi wilayah Kabupaten Grobogan merupakan daerah dataran rendah berupa cekungan yang diapit oleh Pegunungan Kapur (utara) dan Pegunungan Kendeng (selatan).
Kondisi itu juga diduga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Grobogan masih bertahan sejak dua hari sebelumnya.
"Banjir akibat kiriman air dari wilayah Timur atau hulu yang diguyur hujan lebat berhari-hari. Akibatnya pintu Bendungan Dumpil, dibuka hingga air Sungai Lusi meluap. Sesuai SOP juga, Bendungan Klambu juga sudah dibuka untuk mengatasi banjir. InshaAllah jika cuaca baik, banjir tuntas," kata Anang.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan mencatat sebanyak 13.341 rumah terendam dan 692 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda wilayahnya sejak Rabu (13/3/2024).
Data terbaru tersebut dilaporkan tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) pada Sabtu (16/3/2024) sore pukul 17.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengatakan, selain mengepung permukiman, banjir juga merendam 4.352,5 hektar area persawahan, 80 fasilitas pendidikan dan 7 tanggul sungai jebol.
"8 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak berat," kata Endang saat dihubungi melalui ponsel.
Merujuk keterangan Pusdalops BPBD Grobogan, sambung Endang, banjir saat ini terpantau meluas menerjang 113 desa di 13 kecamatan (Grobogan, Klambu, Wirosari, Brati, Ngaringan, Tawangharjo, Gubug, Purwodadi, Karangrayung, Penawangan, Godong, Tegowanu dan Pulokulon).
Dengan kata lain, 68 persen wilayah Kabupaten Grobogan telah terdampak banjir.
Dijelaskan Endang, bencana banjir kali ini terhitung lebih besar jika dibanding dengan kejadian serupa di awal Februari lalu.
Meluasnya banjir, kata dia, ditengarai karena wilayah hulu Sungai Lusi terus mengirim debit air menyusul curah hujan dengan intensitas tinggi.
"Untuk kebutuhan logistik dan makanan bagi warga terdampak, Pemkab Grobogan bersama seluruh unsur forkopimda telah mendirikan dapur umum di 45 titik," ujar Endang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.