Salin Artikel

Hari Kelima, Banjir Grobogan Surut, Aktivitas Warga Kembali Normal

GROBOGAN, KOMPAS.com - Banjir yang menerjang wilayah perkotaan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, surut di hari kelima, Minggu (17/3/2024).

Berdasarkan pantauan, kedalaman air yang awalnya mencapai 1 meter menggenangi akses jalan dan permukiman berangsur berkurang sejak dini hari.

Hingga siang ini, surutnya banjir di pusat kota Grobogan mulai terlihat merata selaras dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal.

Sebagian besar warga memilih membersihkan sisa-sisa air keruh bercampur lumpur di rumah, termasuk mengeringkan perabotan yang basah.

Arus lalu lintas di semua jalan protokol di antaranya di jalan R Suprapto, Jalan Kolonel Sugiono, Jalan MT Haryono, Jalan S Parman, Jalan Piere Tendean dan Jalan Untung Suropati yang sebelumnya tenggelam pun sudah kering.

Banjir di akses jalan utama ini tercatat paling parah.

Pun demikian juga jalan beraspal yang mengelilingi kawasan alun-alun Purwodadi yang dijadikan kompleks perkantoran Pemkab Grobogan, Perhutani KPH Purwodadi, Kejaksaan Grobogan, DPRD Grobogan, Disporabudpar Grobogan dan Masjid Agung Baitul Makmur.

Adapun kompleks pertokoan, pusat perbelanjaan dan denyut perekonomian lainnya sudah nampak beroperasi.

Sekda Grobogan Anang Armunanto mengatakan, salah satu faktor surutnya banjir di perkotaan Purwodadi lantaran Pemkab Grobogan memutuskan membuka pintu air di "Bendung Klambu".

Sebagai catatan, limpasan air dari waduk di Kecamatan Klambu, Grobogan, tersebut selama ini dimanfaatkan untuk keperluan pengairan area persawahan di wilayah Kabupaten Kudus dan Demak.

"Tentunya ini sudah sesuai SOP. Sebenarnya pintu Bendung Klambu dibuka kemarin tapi banjir surutnya perlahan. Bersyukur juga cuaca baik di hulu Sungai Lusi bagian timur di Bendung Dumpil sehingga tidak dijor hujan lebat," kata Anang.

"Untuk perbaikan tanggul-tanggul sungai jebol yang memang kewenangan pusat yakni Kementerian PUPR dan BBWS dan sudah kami koordinasikan dengan baik. Sudah dikerjakan dengan didatangkan alat berat. Semoga segera tuntas," jelas Anang.

Dijelaskan Anang, saat ini banjir di wilayah Kabupaten Grobogan dipastikan telah berangsur surut.

"90 persen banjir di Kabupaten Grobogan surut. Tinggal beberapa desa. Untuk pengungsi hampir keseluruhan sudah dipulangkan," kata Anang.

Disampaikan Anang, secara topografi wilayah Kabupaten Grobogan merupakan daerah dataran rendah berupa cekungan yang diapit oleh Pegunungan Kapur (utara) dan Pegunungan Kendeng (selatan).

Kondisi itu juga diduga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Grobogan masih bertahan sejak dua hari sebelumnya.

"Banjir akibat kiriman air dari wilayah Timur atau hulu yang diguyur hujan lebat berhari-hari. Akibatnya pintu Bendungan Dumpil, dibuka hingga air Sungai Lusi meluap. Sesuai SOP juga, Bendungan Klambu juga sudah dibuka untuk mengatasi banjir. InshaAllah jika cuaca baik, banjir tuntas," kata Anang.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan mencatat sebanyak 13.341 rumah terendam dan 692 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda wilayahnya sejak Rabu (13/3/2024).

Data terbaru tersebut dilaporkan tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) pada Sabtu (16/3/2024) sore pukul 17.00 WIB.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengatakan, selain mengepung permukiman, banjir juga merendam 4.352,5 hektar area persawahan, 80 fasilitas pendidikan dan 7 tanggul sungai jebol.

"8 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak berat," kata Endang saat dihubungi melalui ponsel.

Merujuk keterangan Pusdalops BPBD Grobogan, sambung Endang, banjir saat ini terpantau meluas menerjang 113 desa di 13 kecamatan (Grobogan, Klambu, Wirosari, Brati, Ngaringan, Tawangharjo, Gubug, Purwodadi, Karangrayung, Penawangan, Godong, Tegowanu dan Pulokulon).

Dengan kata lain, 68 persen wilayah Kabupaten Grobogan telah terdampak banjir.

Dijelaskan Endang, bencana banjir kali ini terhitung lebih besar jika dibanding dengan kejadian serupa di awal Februari lalu.

Meluasnya banjir, kata dia, ditengarai karena wilayah hulu Sungai Lusi terus mengirim debit air menyusul curah hujan dengan intensitas tinggi.

"Untuk kebutuhan logistik dan makanan bagi warga terdampak, Pemkab Grobogan bersama seluruh unsur forkopimda telah mendirikan dapur umum di 45 titik," ujar Endang.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/17/153357078/hari-kelima-banjir-grobogan-surut-aktivitas-warga-kembali-normal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke