Amiruddin menegaskan, tradisi Makan Bajambau akan terus diadakan di Dusun Jawi Jawi. Tidak akan hilang karena kemajuan zaman.
Sebab, melalui tradisi inilah masyarakat bisa berkumpul dan makan bersama-sama sekaligus bersilaturahmi.
"Insya Allah, tradisi ini tidak akan pernah hilang di Dusun Jawi Jawi. Karena dari tradisi Makan Bajambau inilah kita bisa berkumpul dan bersilaturahmi. Pesan kita kepada generasi muda, agar dapat meneruskan tradisi ini," kata Amiruddin.
Tradisi Makan Bajambau ini, rupanya menarik perhatian warga negara tetangga, Malaysia.
Seorang warga Malaysia, Nurmayati (60), jauh-jauh datang ke Indonesia untuk mengikuti Makan Bajambau di Dusun Jawi Jawi.
"Saya dari Seremban, Malaysia. Saya sengaja datang ke Indonesia, khusus untuk mengikuti tradisi Makan Bajambau ini," ujar Nurmayati ketika diwawancarai Kompas.com.
Dia datang seorang diri. Keluarganya tak bisa ikut karena kesibukan kerja.
"Sebelumnya sudah sepakat pergi sama keluarga. Tapi, karena mereka sibuk kerja, jadi saya pergi sendiri," sebutnya.
Nurmayati mengaku, sudah lama mengetahui adanya tradisi Makan Bajambau di Dusun Jawi Jawi. Informasi itu ia peroleh dari media sosial dan juga media massa.
Ia pun menjadi tertarik untuk mengikuti Makan Bajambau tersebut.
"Saya lihat di media sosial sama berita di televisi ada tradisi Makan Bajambau di Dusun Jawi Jawi Jawi. Sudah lama saya mau ikut, tapi baru sekarang ada waktu. Alhamdulillah, akhirnya saya bisa datang dan menikmati momen ini bersama warga di sini," kata Nurmayati dengan bahasa Melayu.
Nurmayati mengaku terharu melihat kekompakan dan ramahnya warga Dusun Jawi Jawi. Sebab, momen seperti ini sudah sulit ditemui di era modern.
"Saya senang dan bahagia sekali bisa ikut Makan Bajambau ini. Kalau kita kat (di) Malaysia kan susah nak buat macam ini, karena kesibukan kerja. Makanya dari dulu ingin sekali ikut. Saya bersyukur diterima dengan baik. Warganya sangat ramah menyambut kedatangan saya," ungkap Nurmayati.
Wanita berkerudung ini juga memuji makanan yang dihidangkan. Semuanya enak-enak.