Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Bajambau, Tradisi Sambut Ramadhan di Kampar yang Diikuti Warga Malaysia

Kompas.com - 08/03/2024, 23:27 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Warga Dusun Jawi Jawi, Desa Persiapan Jawi Jawi, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, kembali mengadakan tradisi Makan Bajambau dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.

Makan Bajambau merupakan tradisi turun temurun di Dusun Jawi Jawi. Makan Bajambau yang berarti makanan yang dihidangkan dan disantap bersama-sama oleh warga.

Tradisi ini rutin diadakan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga menjelang puasa.

Baca juga: Semaan Quran, Tradisi Ramadhan di Masjid Kauman Semarang

Seperti biasanya, tradisi Makan Bajambau di Dusun Jawi Jawi diadakan beberapa hari menjelang puasa. Acara ini diadakan hari Jumat.

Pagi menjelang siang, Jumat (8/3/2024), para ibu-ibu berbondong-bondong membawa beragam masakan.

Pantauan Kompas.com, ada tiga tempat Makan Bajambau, yaitu di teras masjid, musala, dan aula, yang letaknya berdekatan.

Makanan sendiri disusun rapi memanjang dan siap santap.

Baca juga: Peneliti Itera Lampung Sebut Hilal Awal Ramadhan Diperkirakan Sulit Terlihat

Di sekitar lokasi, panitia acara memasang tenda dan menyediakan kursi tempat duduk. Warga pun terlihat sangat ramai berkumpul, dari anak-anak hingga orang dewasa. 

Usai shalat jumat, kaum pria langsung duduk di tempat makanan yang sudah dihidangkan.

Diawali dengan doa, warga mulai Makan Bajambau dengan lahapnya. Mereka sengaja tak makan nasi agar bisa makan bersama-sama.

Ketua Panitia Makan Bajambau, Amiruddin mengatakan, Makan Bajambau tahun ini lebih ramai dibanding tahun sebelumnya. 

"Kita bersyukur masih bisa berkumpul untuk menjalin hubungan silaturahmi masyarakat Dusun Jawi Jawi menjelang Ramadhan," ucap Amiruddin saat diwawancarai wartawan usai Makan Bajambau, Jumat.

Dia menyebut, tradisi Makan Bajambau rutin diadakan setiap tahun menjelang puasa.

"Rutin setiap tahun. Ini merupakan Makan Bajambau yang ke 19 tahun," sebutnya.

Selain Makan Bajambau, juga sekaligus menyantuni anak-anak yatim. Warga memberikan santunan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yatim.

Amiruddin menegaskan, tradisi Makan Bajambau akan terus diadakan di Dusun Jawi Jawi. Tidak akan hilang karena kemajuan zaman.

Sebab, melalui tradisi inilah masyarakat bisa berkumpul dan makan bersama-sama sekaligus bersilaturahmi.

"Insya Allah, tradisi ini tidak akan pernah hilang di Dusun Jawi Jawi. Karena dari tradisi Makan Bajambau inilah kita bisa berkumpul dan bersilaturahmi. Pesan kita kepada generasi muda, agar dapat meneruskan tradisi ini," kata Amiruddin.

Diikuti warga Malaysia

Warga menikmati Makan Bajambau di Dusun Jawi Jawi, Desa Persiapan Jawi Jawi, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (8/3/2024).KOMPAS.COM/IDON Warga menikmati Makan Bajambau di Dusun Jawi Jawi, Desa Persiapan Jawi Jawi, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (8/3/2024).

Tradisi Makan Bajambau ini, rupanya menarik perhatian warga negara tetangga, Malaysia.

Seorang warga Malaysia, Nurmayati (60), jauh-jauh datang ke Indonesia untuk mengikuti Makan Bajambau di Dusun Jawi Jawi.

"Saya dari Seremban, Malaysia. Saya sengaja datang ke Indonesia, khusus untuk mengikuti tradisi Makan Bajambau ini," ujar Nurmayati ketika diwawancarai Kompas.com.

Dia datang seorang diri. Keluarganya tak bisa ikut karena kesibukan kerja.

"Sebelumnya sudah sepakat pergi sama keluarga. Tapi, karena mereka sibuk kerja, jadi saya pergi sendiri," sebutnya.

Nurmayati mengaku, sudah lama mengetahui adanya tradisi Makan Bajambau di Dusun Jawi Jawi. Informasi itu ia peroleh dari media sosial dan juga media massa.

Ia pun menjadi tertarik untuk mengikuti Makan Bajambau tersebut.

"Saya lihat di media sosial sama berita di televisi ada tradisi Makan Bajambau di Dusun Jawi Jawi Jawi. Sudah lama saya mau ikut, tapi baru sekarang ada waktu. Alhamdulillah, akhirnya saya bisa datang dan menikmati momen ini bersama warga di sini," kata Nurmayati dengan bahasa Melayu.

Nurmayati mengaku terharu melihat kekompakan dan ramahnya warga Dusun Jawi Jawi. Sebab, momen seperti ini sudah sulit ditemui di era modern.

"Saya senang dan bahagia sekali bisa ikut Makan Bajambau ini. Kalau kita kat (di) Malaysia kan susah nak buat macam ini, karena kesibukan kerja. Makanya dari dulu ingin sekali ikut. Saya bersyukur diterima dengan baik. Warganya sangat ramah menyambut kedatangan saya," ungkap Nurmayati.

Wanita berkerudung ini juga memuji makanan yang dihidangkan. Semuanya enak-enak.

Terlebih menu 'Punju Ikan', makanan khas Kampar yang menjadi makanan terenak bagi Nurmayati.

'Punju Ikan' ini adalah ikan sungai yang dimasak menggunakan daun pisang kemudian dikukus.

"Alhamdulillah, semuanya enak masakannya. Yang paling enak itu 'Punju Ikan', khas sekali masakannya," sebut Nurmayati.

Bila panjang umur, Nurmayati berencana datang kembali mengikuti tradisi Makan Bajambau tahun berikutnya.

"Semoga ada kesempatan lagi, saya ke sini lagi sama keluarga," tambah Nurmayati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com