Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Kader Mundur, PSI Kebumen Sebut Mereka Hanya Ikut Kampanye

Kompas.com - 09/02/2024, 14:07 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com- Puluhan orang yang mengaku kader dan simpatisan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kebumen ramai-ramai mengundurkan diri dari partai pimpinan Kaesang Pangarep itu.

Puluhan orang ini mengaku kecewa lantaran tak kunjung mendapatkan surat keputusan kepengurusan dari DPD PSI Kabupaten Kebumen. Pernyataan mundur dari partai tersebut disampaikan di sebuah rumah makan di Kebumen pada Rabu (7/2/2024) lalu. 

Baca juga: Dicoret dari Peserta Pemilu, Suara PSI dan Partai Garuda di Kabupaten Purworejo Tak Sah

Koordinator deklarasi, Aziz Prayitno mengaku kecewa karena setelah berjuang mengalang massa tapi tak dihargai oleh DPD PSI Kebumen. Bahkan legalitas SK kepengurusan juga tak kunjung diberikan kepadanya.

Aziz menyebut puluhan orang yang hadir tersebut berasal dari DPC PSI Kecamatan Kebumen dan DPC PSI Kecamatan Buluspesantren Kabupaten kebumen.

"Kami selaku Ketua dan pengurus DPC PSI Kecamatan Kebumen dan DPC PSI Kecamatan Buluspesantren Kabupaten kebumen sampai saat ini belum menerima SK Pengangkatan secara syah, baik dari DPD PSI Kabupaten maupun dari DPP PSI," kata Aziz usai mencopot baju bertuliskan PSI.

Aziz menyebut pihaknya telah menyetorkan data seribuan orang dari koordinator kecamatan (Korcam), koordinator desa (Kordes) dan koordinator TPS ke DPD PSI Kebumen. Setelah mundur, ia juga akan menarik dukungan tersebut. 

"Kegiatan yang kami lakukan selama ini hanya atas perintah dan arahan Ketua DPD PSI Kebumen yaitu Beny Surahman secara lisan. Itu artinya, kegiatan yang kami laksanakan secara hukum adalah liar dan rawan dipermasalahkan oleh pihak pihak lain, baik secara hukum maupun secara moral," kata Aziz.

"Dengan ini menyatakan mengundurkan diri dari Kegiatan PSI. Dan segala bentuk tanggung jawab kita kembalikan kepada Beni Surahman, sebagai pihak yang memerintahkan kami selama ini untuk berkegiatan mengatasnamakan PSI," tuturnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD PSI Kebumen, Beny Surahman mengatakan, sekelompok orang tersebut adalah oknum yang hanya mengatasnamakan sebagai pengurus DPD PSI Kebumen. 

"Mereka itu bukan struktur pengurus PSI dan juga bukan relawan Bolone Mase. Jadi apa yang mereka sampaikan itu tidak benar karena mereka bukan pengurus maupun simpatisan," kata Beny.

Beny mengatakan, dengan adanya kejadian ini pihaknya sangat dirugikan. Namun pihaknya akan menyikapinya dengan bijak.

"Kita akan menyikapinya dengan bijak, kami juga legowo bahwa mereka sedang melakukan flexing kepada PSI dan kita tetap fokus terhadap kemenangan Prabowo-Gibran," kata Beny.

Meski demikian, Beny tidak menampik, sekelompok orang tersebut memang pernah ikut dalam kegiatan PSI Kebumen. Namun mereka bukanlah pengurus yang ada di dua kecamatan tersebut.

"Kalau mereka sempat ikut kampanye dan sebagainya, kami melihat dan punya dokumen mereka ikut simpati. Ya namanya kampanye diikuti banyak orang, tadi kami juga cek mereka pernah hadir kampanye," kata Beny.

Beni mengatakan, saat ini PSI di Kebumen kepengurusannya lengkap di 460 desa yang ada di Kebumen. Bahkan di Kabupaten Kebumen sudah ada 1.931 RW yang sudah ada koordinatornya.

"Dan TPS ada sekitar 4.831 lengkap semua," tegas Beny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Regional
Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Regional
Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Regional
Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Regional
Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Regional
Temuan 24 Pohon Ganja di Ladang Kopi Simalungun, Pemilik Melarikan Diri

Temuan 24 Pohon Ganja di Ladang Kopi Simalungun, Pemilik Melarikan Diri

Regional
Seminggu Dirawat, 3 Korban Pengeroyokan di Sukolilo Pati Akhirnya Pulang

Seminggu Dirawat, 3 Korban Pengeroyokan di Sukolilo Pati Akhirnya Pulang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com