Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penangkapan Truk Pengangkut Ratusan Anjing di Tol Semarang, Apa Modus Pelaku?

Kompas.com - 10/01/2024, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Penyergapan serta penangkapan sebuah truk yang mengangkut 200 lebih ekor anjing untuk dijagal ke warung makan di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (06/01) lalu disebut menjadi kasus terbesar selama ini.

Ketua LSM Animals Hope Shelter Indonesia, Christian Josua Pale, bercerita saat ditemukan ratusan anjing itu dalam kondisi mengerikan karena kaki dan mulutnya diikat tali dan dimasukkan dalam karung.

Polrestabes Semarang menyebut pihaknya telah menetapkan lima tersangka dan bakal dijerat pasal 89 UU 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang ancaman hukumannya maksimal lima tahun penjara.

Adapun beberapa penjual makanan olahan daging anjing di Kota Solo mulai ketar-ketir bakal tutup warung setelah penangkapan besar-besaran tersebut.

Lantas dari mana anjing itu diperoleh dan seperti apa modus para pelaku?

Baca juga: Selamatkan Ratusan Anjing Penjagalan, Pemkot Semarang Diapresiasi Komunitas Pecinta Hewan

Polisi tetapkan lima tersangka

Polrestabes Semarang telah menetapkan lima tersangka dalam kasus penyiksaan dan pengiriman 226 anjing yang disebut berasal dari Subang menuju Sragen, Jawa Tengah.

Lima tersangka itu berinisial DH, MK, AR, WG, dan EY.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengatakan tersangka utama yakni DH diketahui merupakan warga Gemolong, Kabupaten Sragen. Dalam kasus ini dia berperan sebagai pemesan anjing tersebut.

Adapun empat lainnya adalah sopir dan kuli bongkar muat.

Dari hasil pemeriksaan diketahui pengiriman anjing untuk dijagal ke warung makan ini sudah beberapa kali dilakukan dan jumlahnya ratusan ekor, kata Kombes Irwan Anwar saat jumpa pers di Mapolrestabes, Senin (08/01) seperti yang dilaporkan wartawan Aris untuk BBC News Indonesia.

Pada Desember 2023 pelaku diduga sudah dua kali beraksi.

Baca juga: Sejumlah Anjing yang Berhasil Diselamatkan di Semarang Positif Cacing Jantung Berbahaya

Bagaimana kronologi kejadian?

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mengecek kondisi Shelter Penampungan Anjing Sementara di Jalan Kompol Maksum Semarang, Selasa (9/1/2024).DOK. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mengecek kondisi Shelter Penampungan Anjing Sementara di Jalan Kompol Maksum Semarang, Selasa (9/1/2024).
Ketua LSM Animals Hope Shelter Indonesia, Christian Josua Pale, berkata kelompoknya sudah mengetahui akan adanya pengiriman ratusan anjing dari Subang ke Solo, Jawa Tengah, sejak 23 Desember 2023 berdasarkan laporan yang didapat dari seseorang di Instagram mereka.

Informasi yang dilengkapi foto itu menunjukkan sebuah truk terbuka mengangkut puluhan anjing dimasukkan dalam karung dengan kaki dan mulutnya diikat tali.

Saat itu mereka disebut hendak mengarah ke Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen terlebih dulu.

"Saya kemudian dapat informasi rumah pemilik mobil itu, saya ikuti sendiri dan langsung melapor ke Polsek Sragen tapi tidak ditanggapi serius," ujar Christian kepada BBC News Indonesia.

Baca juga: Kondisi Ratusan Anjing yang Diselamatkan di Semarang: 12 Ekor Mati, 1 Ekor Melahirkan

"Tapi akhirnya polisi bertindak dan menuju rumah pemilik truk itu sekitar jam 21.00 WIB. Sayangnya sudah tidak ada truknya. Tapi saya menemukan ada karung, itu kan barang bukti untuk anjing dimasukkan."

Karena curiga aksi penggerebekan oleh Polsek Sragen bocor, para pelaku keburu menyembunyikan anjing-anjing tersebut, kata Christian.

Beruntung seorang sumber kemudian memberitahu Christian bahwa sebuah truk berwarna hijau yang membawa ratusan anjing sedang dalam perjalanan menuju Semarang pada Sabtu (06/01).

Dari situlah dia bersama kelompoknya berkoordinasi dengan pihak pengelola jalan tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, untuk mengecek kebenarannya.

Setiap truk berwarna hijau dan ditutupi terpal, kata Christian, dicek satu per satu dengan cepat.

"Jadi setiap truk yang sesuai dengan ciri-ciri itu, saya naik ke atas truk lalu dicek ketika mereka sedang menempelkan kartu tol. Saya gerak cepat saja supaya tidak mencurigakan."

Baca juga: Buru Penadah Daging Anjing Ilegal di Jateng, Polisi Sasar Penjual Sate

"Ada delapan truk saya cek, truk terakhir jam 21.36 WIB dan begitu saya dapat [menemukan anjing dalam truk] langsung teriak."

Di pintu keluar tol itu, sambungnya, para pelaku sempat mengelak bahwa mereka memiliki surat izin yang sah di antaranya Surat Keterangan Jalan dari Kepolisian Resor Subang serta Surat Pengantar Perjalanan Ternak dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan UPTD Pasar Hewan Pemkab Subang.

Namun hasil pemeriksaan Polrestabes Semarang menyebutkan surat-surat tersebut kemungkinan palsu.

Begitu sudah mendapatkan truk tersebut, Christian langsung menghubungi Polrestabes Semarang.

Kira-kira hampir satu jam kemudian polisi tiba dan langsung membawa truk beserta terduga pelaku ke kantor polisi.

Seperti terlihat di video yang viral di media sosial, ratusan anjing-anjing itu digantung di kayu-kayu yang membentang horisontal.

Baca juga: Temuan Ratusan Anjing di Semarang dan Ancaman Paparan Rabies...

Total ada 226 anjing dimasukkan dalam karung yang kaki dan mulutnya diikat dengan tali.

Christian mengatakan sebanyak 12 ekor anjing mati yang di antaranya diduga terkena penyakit cacing jantung, parasit darah anjing, dan cacingan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com