Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penangkapan Truk Pengangkut Ratusan Anjing di Tol Semarang, Apa Modus Pelaku?

Kompas.com - 10/01/2024, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

Empat ekor anjing lagi dalam perawatan karena sakit akibat jerat tali, dehidrasi, dan kepanasan. Enam ekor anjing betina yang ada dalam truk itu juga sedang hamil besar.

Dari mana anjing-anjing itu diperoleh?

Christian Josua Pale menduga kuat anjing-anjing itu didapat dari tiga daerah: Tasikmalaya, Garut dan Sumedang.

Hewan itu disebut dibeli dari pemasok sekitar Rp40.000-Rp50.000 per ekor dan dijual ke pedagang sekira Rp38.000-40.000 perkilogram.

Informasi yang dia dapat, para pengepul mendapatkan anjing tersebut dengan cara mencuri anjing milik orang lain, mengambil anjing liar, dan dari hasil ternak sendiri.

"Jadi ada kemungkinan anjing curian, kenapa? Karena ditemukan ada kalung di leher anjingnya, itu kan berarti ada pemiliknya."

Bisnis jagal anjing seperti ini, sambung Christian juga menggiurkan.

Baca juga: Ratusan Anjing Dibawa Masuk ke Semarang secara Ilegal, Pemprov Khawatirkan Wabah Rabies

Para pengepul bisa mendapat uang Rp15 juta setiap kali mengangkut atau mengantar anjing-anjing itu ke tujuan.

"Ini bisnis gelap yang cepat menghasilkan uang."

Berdasarkan penuturan warga Sragen kepada Animals Hope Shelter Indonesia, mereka sudah jengah dengan aksi para pelaku yang mengepul anjing untuk dijagal.

Pasalnya kampung yang mayoritas Muslim tersebut menilai tindakan pelaku tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Christian mencurigai para pelaku yang ditangkap Polrestabes Semarang sudah bertahun-tahun beraksi dan menjalankan bisnis gelap ini secara turun-temurun.

"Bisnis ini turun-temurun dari bapak ke anaknya."

Baca juga: Kata Media Asing soal Polisi Hentikan Truk Angkut 226 Anjing di Tol Kalikangkung Semarang

Penangkapan terbesar yang pernah ada

Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menggelar aksi Stop Konsumsi Daging Anjing! Anjing Bukan Makanan! di depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (25/4/2022).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menggelar aksi Stop Konsumsi Daging Anjing! Anjing Bukan Makanan! di depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (25/4/2022).
Koordinator Investigasi Lapangan Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Mustika Cendra, mengatakan penyergapan terhadap truk yang mengakut 226 ekor anjing di Gerbang Tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, merupakan yang terbesar.

"Kalau saat ini memang yang jumlahnya paling banyak itu. Kapan hari di Kulonprogo itu jumlahnya 78 ekor anjing, terus di Karanganya 53 ekor anjing. Yang di Surabaya cuma empat ekor anjing, terus di Blitar 30 ekor anjing," kata dia melalui sambungan telepon kepada wartawan Fajar Sodiq yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Mustika menduga ratusan anjing itu akan didistribusikan ke sejumlah warung penjaja kuliner olahan daging anjing di wilayah Solo Raya yang meliputi Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Solo.

"Itu platnya AD, tapi saya pernah menyelidiki orang itu dan tinggal di Mijan, Sragen," imbuhnya.

Ia menjelaskan konsumsi daging anjing di wilayah Solo Raya yang merupakan eks Karesidenan Surakarta merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Baca juga: Respons Wali Kota soal Ratusan Anjing Jagal Berhasil Diamankan di Semarang

Tetapi jumlahnya berapa, ia tidak menyebut dengan rinci. Bahkan posisi tersebut telah menggeser Manado dan Medan.

Sedangkan di Solo, terdapat 50 warung yang menjual olahan daging anjing.

Berdasarkan penulusuran DMFI penjual yang tergabung dalam grup WhatsApp penjuang kuliner daging anjing mencapai 78 orang.

"Setelah kami selidiki ternyata di Medan menyembelih seperti di pasar itu paling satu, dua tiga, empat, lima, enam ekor tapi untuk satu hari dikonsumsi masyarakat itu. Tapi kalau di Sukoharjo, Karanganyar itu setiap warung minimal dua ekor."

Dari jumlah tersebut, Mustikan menyebut setiap warung rata-rata per harinya menghabiskan sebanyak 2-4 ekor anjing sehingga jika dikalikan dengan jumlah penjualnya maka konsumsi daging anjing di Solo mencapai 100 ekor anjing per hari.

Baca juga: Kondisi Terkini 226 Anjing Terikat yang Diamankan di Tol Semarang, 11 Ekor Mati

Dia pun kuat menduga pasokan anjing di daerah Solo berasal dari Jawa Barat seperti Pangandaran, Tasikmalaya, Cimahi, Majalengka dan Cirebon.

Pasalnya suplai anjing dari Solo dan sekitarnya sudah tidak mampu untuk memenuhi tingginya permintaan untuk konsumsi di kota ini.

Tingginya tingkat konsumsi daging anjing di Solo, menurut Mustika, disebabkan adanya mitos yang memercayai bahwa mengonsumsi daging anjing akan menambah stamina perkasa.

Selain itu, juga dipercaya untuk obat penyembuhan kulit.

"Ada yang mempercayai kalau habis tato, makan daging anjing itu mudah kering tatonya. Terus untuk orang sunat itu dapat mudah kering. Untuk orang abis operasi organ dalam, kalau konsumsi daging anjing cepat kering. Ada lagi mitos untuk penyakit kulit," bebernya.

Penjual ketar-ketir bakal tutup warung

KPAKS menggelar aksi dan sosialisasi penolakan konsumsi daging anjing.KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA KPAKS menggelar aksi dan sosialisasi penolakan konsumsi daging anjing.
Di sudut Kota Solo, warung kuliner yang menawarkan olahan daging anjing cukup mudah ditemukan lantaran para pedagang memajang gambar anjing di depan tokonya.

Mereka bahkan menuliskan 'Rica-rica guk-guk'.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Regional
Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Regional
Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Regional
Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Regional
Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com