Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekejaman Sarmo, Pelaku Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Bunuh 4 Korban Berawal dari Masalah Uang

Kompas.com - 31/12/2023, 16:56 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Penemuan kerangka manusia di dua lokasi menjadi awal terungkapnya pembunuhan berantai yang dilakukan Sarmo di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng).

Selama kurang lebih empat tahun, Sarmo ternyata membunuh 4 orang yang semuanya berawal dari masalah uang.

Kekejaman Sarmo ini terungkap saat ditemukan dua kerangka manusia ditemukan di tempat pemotongan kayu dan di tengah hutan.

Para korban adalah teman Sarmo antara lain Agung Santoso dan Sunaryo.

Kedua kerangka ditemukan dalam kondisi terkubur di tanah. Saat digali, kerangka manusia tersebut hanya tinggal tulang belulang berukuran kecil.

Berikut ini perjalanan kasus pembunuh berantai Sarmo yang berhasil diungkap.

1. Bunuh Agung Santosa karena dituduh korupsi

Baca juga: Sosok Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, Racuni 2 Korban Pakai Apotas

Sarmo mengaku membunuh Agung Santoso, warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten pada tahun 2021.

Dia membunuh dengan menggunakan racun potas, kemudian mengubur korban sendiri.

Agung adalah rekan kerjanya yang sama-sama memiliki usaha bersama penggergajian kayu yang berada di Girimarto.

Saat kejadian, Agung pamit ke istrinya hendak menagih utang ke rekannya sebesar Rp 140 juta yang berada di Yogyakarta.

Namun Agung tidak kembali hingga keesokan harinya. Sang istri pun melaporkan kejadian itu ke Polres Klaten.

Ternyata Agung pergi menemui Sarmo di sebuah gubuk perkebunan di Girimarto, Kabupaten Wonogiri.

Mereka membicarakan soal usaha penggergajian yang dijalankan bersama.

Saat diminta bagi hasil yang besar, pelaku kurang setuju dan menyebut usaha tersebut kadang sepi, kadang ramai permintaan.

"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang dia tidak bisa menerima, mintanya penuh terus. Dikira saya korupsi, saya tidak becus," imbuh Sarmo.

Menurut Sarmo tindakan yang membuatnya emosi adalah saat korban menunjuk-nunjuk keningnya sambil berkata bahwa penggergajian akan dipindah ke Klaten.

"Tega membunuh karena tekanan, yang pertama (korban Agung), saya selalu dipojokkan. Intinya tidak bisa menerima kalau penggergajian sepi. Dia juga ingin penggergajian dipindah ke Klaten," ujarnya.

Pelaku kemudian memberi korban botol air minum kecil yang telah dicampur dengan apotas.

Korban yang meminum air itu meninggal kemudian mayatnya dikubur di area perbukitan.

2. Sunaryo dibunuh saat gadaikan mobil

Baca juga: Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Sarmo Kubur Mayat Sunaryo di Bawah Kasurnya Selama 3 Bulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Regional
Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Regional
19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

Regional
Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Regional
Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com