Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Ledakan Tungku Smelter Nikel di Morowali, 13 Pekerja Tewas, 4 di Antaranya WNA China

Kompas.com - 26/12/2023, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Jatuhnya belasan korban jiwa akibat ledakan di smelter nikel di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dinilai mencerminkan buruknya prosedur keselamatan kerja di sektor industri tersebut.

Sebanyak 13 orang meninggal dunia hingga Minggu (24/12) malam, yang terdiri dari empat orang tenaga kerja asing (TKA) dan sembilan orang pekerja lokal.

Sementara itu, sebanyak 46 orang lainnya terluka akibat ledakan tungku milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

Juru kampanye mineral kritis Trend Asia, Arko Tarigan mengatakan kecelakaan kerja yang menimbulkan korban jiwa adalah "kejadian berulang" di kawasan industri pengolahan smelter dan "tidak pernah ada evaluasi".

Baca juga: Istri dan Anak Menangis Peluk Jenazah Taufik Korban Ledakan di Morowali

Menurut catatan Trend Asia, sebanyak 53 pekerja smelter di Indonesia meninggal dunia dalam kurun 2015 hingga 2022, termasuk di IMIP. Sebanyak 13 orang di antaranya merupakan TKA asal China.

"Evaluasi dari kasus-kasus [di smelter nikel] selama ini tidak jelas, seakan ketika ada yang meninggal, berikan kompensasi, selesai. Nyawa mereka seperti terus dikorbankan saja. Yang penting perusahaan tetap berjalan," kata Arko kepada BBC News Indonesia.

Jumlah kasus dan korban, kata Arko, bisa jadi lebih banyak dari yang tercatat.

Dihubungi terpisah, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi serta Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan akan mengirim tim untuk menginvestigasi penyebab insiden.

"Kalau ada ketentuan yang dilanggar pasti akan ada ditindaklanjuti sesuai aturan," kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto kepada BBC news Indonesia.

Baca juga: Beijing Pastikan 4 Pekerja China Tewas akibat Ledakan Smelter di Morowali

PT IMIP merupakan pengelola kawasan industri berbasis nikel terintegrasi di Morowali, yang masuk ke dalam daftar Proyek Strategi Nasional (PSN).

Kawasan industri IMIP merupakan hasil kerja sama antara BintangDelapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari China.

Apa kata keluarga korban?

La Ode Abdul Mursalim, salah satu korban meninggal dunia dalam insiden kebakaran di PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah.DOKUMENTASI KELUARGA via BBC Indonesia La Ode Abdul Mursalim, salah satu korban meninggal dunia dalam insiden kebakaran di PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah.
Suara tangis terdengar dari sebuah rekaman video singkat yang mengabadikan momen kedatangan jenazah La Ode Abdul Mursalim di kampungnya, di Walengkabola, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (25/12) siang.

La Ode adalah satu dari 13 korban tewas dalam kebakaran smelter nikel milik PT ITSS di Morowali, Sulawesi Tengah, pada Minggu (24/12).

Kabar La Ode Abdul Mursalim yang menjadi korban meninggal dunia dalam kebakaran di PT Indonesia PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) dikonfirmasi oleh keluarganya, Laode M. Syarif, yang menjabat sebagai komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019.

“Salah seorang keluarga saya La Ode Abdul Mursalim meninggal dalam ledakan ini. Ini pekerjaan pertama dia setelah lulus kuliah,” kata Laode dalam cuitannya di X, Minggu (25/12).

Baca juga: Kebakaran Tungku Smelter di Morowali Tewaskan 9 Pekerja Indonesia dan 4 TKA

Laode M. Syarif dan almarhum La Ode Abdul Mursalim merupakan “sepupu dua kali”, yaitu kerabat yang merupakan anak dari sepupu orang tua.

“Kakeknya seperti orang tua kami sendiri,” kata Laode kepada BBC News Indonesia.

Laode, yang kini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Kemitraan, berharap kecelakaan seperti yang dialami keluarganya “tidak terjadi lagi” di semua tambang dan smelter di Sulawesi dan juga di tempat-tempat lainnya.

Sebab, dia mengatakan “banyak sekali laporan bahwa smelter-smelter di Morowali tidak mengindahkan aturan-aturan K3”.

Dia juga berharap perusahaan bisa memberikan “kompensasi yang wajar dan bukan ala kadarnya, seperti minta maaf dan biaya penguburan”.

“Kompensasi yang harus diterima oleh karyawan meninggal harus memperhitungkan usia produksi mereka sampai 65 tahun dikalikan penghasilan yang wajar untuk seorang karyawan yang sarjana,” tambah Laode.

Baca juga: Kebakaran Tungku Smelter di Morowali Tewaskan 9 Pekerja Indonesia dan 4 TKA

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com