MUNA, KOMPAS.com – Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Taufik, seorang korban ledakan tungku smelter nikel PT Indonesia Tshingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah, tiba di rumah duka di Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (25/12/2023).
Istri korban terlihat menangis histeris sambil memeluk jenazah Taufik yang masih berada dalam kantung mayat.
“Dia sudah lima tahun kerja di sana di Morowali (PT ITSS),” kata ayah korban, La Wongka, kepada sejumlah media di rumah duka, Senin (25/12/2023).
Baca juga: Kebakaran Tungku Smelter di Morowali Tewaskan 9 Pekerja Indonesia dan 4 TKA
Keluarga korban sangat terpukul dengan tewas Taufik saat bekerja di PT ITSS Morowali karena almarhum merupakan tulang punggung keluarga.
Istri almarhum dan kedua anaknya tak henti-hentinya berteriak menangis sambil memeluk jenazah ayah mereka.
Di mata keluarga, Taufik merupakan orang berkepribadian baik dan sayang terhadap keluarga sehingga mereka sangat kehilangan korban.
“Sudah, jangan menangis,” ujar seorang warga kepada kedua anak korban.
Kedatangan jenazah Taufik dibawa langsung oleh perwakilan perusahaan PT ITSS ke rumah duka di Kabupaten Muna.
“Saya cuma mengantar saja sama tim, di Muna kita antar dua (korban),” ucap perwakilan PT ITSS, Bima.
Baca juga: Kebakaran Tungku Smelter di Morowali Tewaskan 13 Pekerja
Ia mengatakan, penyebab kematian korban tidak diketahui secara pasti dan saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki peristiwa meledaknya tungku smelter di PT ITSS.
“Pasti dapat asuransi (keluarga korban) semua ditanggung sama perusahaan,” ungkap Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.