Cerita dari Perbatasan RI-Timor Leste: Antara Memerangi Stunting dan Menghormati Kepercayaan Leluhur

Melalui kunjungan ke rumah, para tenaga kesehatan tak hanya mensosialisasikan pemenuhan gizi atau pemberian vitamin saja, tetapi juga mendorong keluarga menerapkan pola hidup sehat sehari-hari.

Regina pun memiliki banyak pengalaman ketika sedang berkunjung ke rumah pasien.

Ia bercerita, ada salah satu multivitamin yang penting, tetapi tidak disukai anak-anak. Pihaknya pun berstrategi agar makanan tambahan itu masuk ke tubuh anak.

“Ada multivitamin yang ditabur di makanan. Tapi, anak-anak enggak suka kalau ditabur, karena ada perubahan warna. Makanya, multivitamin itu dimasukkan ke dalam susu cokelat. Ah, itu anak-anak tidak sadar,” ujar Regina seraya tertawa.

Regina dan rekan-rekannya merupakan wajah perjuangan negara melawan tengkes di provinsi yang prevalensi tengkesnya tertinggi di Indonesia. Semoga cita-cita mereka menjadi nyata...

Perjalanan reporter Kompas.com Baharudin Al Farisi ke PLBN Wini merupakan kolaborasi bersama BNPP. Selain PLBN Wini, ada pula perjalanan ke lima PLBN lain, yakni Hadi Maulana di PLBN Serasan, Xena Olivia di PLBN Jagoi Babang, Ahmad Dzulfikor di PLBN Sei Nyamuk, Sigiranus Maruto Bere di PLBN Napan, dan Achmad Nasrudin Yahya di PLBN Sota. Ikuti cerita perjalanan kami dalam lipsus Merah Putih di Perbatasan.