Para pebalap terlihat berinteraksi dengan para penjual kerajinan anyaman bambu, salah satunya Leni.
"Tadi yang laku banyak dibeli pebalap itu topi kecapil (caping), topi petani, harganya Rp 100.000 satu kecapil, ada yang beli tas juga," kata Leni.
Leni mengaku bahagia stan UMKM-nya dikunjungi para pebalap dunia dari berbagai belahan dunia.
"Eh enggak nyangka bisa dibeli pebalap, ganteng-ganteng, Alhamdulillah tadi dapat sekitar Rp 700.000 dibeli sama pebalap aja," kata Leni.
Baca juga: Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2023: Martin Tercepat, Quartararo-Marquez di Luar 10 Besar
Komandan Lapangan MotoGP 2023 Jamaluddin Malady menyampaikan rasa bangga bisa memperkenalkan sejumlah kebudayaan lokal pada para pebalap dunia.
"Kita pantau dari media sosial instagram mereka para pebalap, mereka sangat happy enjoy dengan penyambutan kita," kata Jamal.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata itu berharap, lebih banyak lagi wisatawan yang akan mengunjungi NTB.
"Artinya apa, penggemar yang ada di seluruh dunia ini tentu akan mantau aktivitas para pebalap idolanya, jadinya hal-hal yang mereka (rider) kerjakan mengunggah keindahan alam, aktraksi budaya, sehingga menggugah hati para pengikutnya untuk datang berwisata ke NTB," kata Jamal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.