Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar TK di Semarang Amati Fenomena Hari Tanpa Bayangan

Kompas.com - 11/10/2023, 16:02 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang peserta didik TK Al Fath bernama Kenichi mengamati fenomena hari tanpa bayangan, atau bahasa ilmiahnya Kulminasi yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah, tepat pada pukul 11.25 WIB.

Fenomena alam ini terjadi saat letak matahari berada tepat di atas kepala. Hal ini menyebabkan sebagian benda kehilangan bayangan sementara waktu.

“Anak saya minta berdiri tegak dan melihat bayangannya sendiri lalu saya jelaskan. Saya sengaja mengajak Ken memahami fenomena alam ini karena dia (Ken) suka hal-hal berbau alam seperti ini," kata Aditya usai menjemput anaknya pulang dari sekolah di Tlogomulyo, Pedurungan, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan: Jadwal, Lokasi, dan Efek pada Suhu di Indonesia

Menurut data BMKG, fenomena ini juga terjadi di sejumlah daerah lainnya di Jateng. Meski disebut hari tanpa bayangan, sejatinya bayangan tidak hilang. Namun bayangan berada tepat di bawah obyek sehingga tidak terlihat.

Pantauan Kompas.com, fenomena hilangnya bayangan ini tidak terjadi pada semua objek benda. Kulminasi ini terjadi pada obyek yang bagian atas atau ujungnya tidak lebih besar dari penopang di bawahnya.

Sementara untuk bayangan benda besar seperti kendaraan dan bangunan masih sedikit terlihat tepat di bawahnya. Begitu pun pepohonan dan pot-pot besar di taman bermain.

Mengutip unggahan akun resmi BMKG Jateng @cuaca_jateng mengenai “Hari Tanpa Bayangang”, di sana dijelaskan Kulminasi adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi utama. Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan di Wilayah Jawa pada Oktober 2023, Simak Jadwalnya

Fenomena ini hanya terjadi selama empat hari di wilayah Jateng. Yakni mulai dari 10 Oktober hingga 13 Oktober 2023. Berikut jadwalnya:

- 10 Oktober

Rembang: Pukul 11.21 WIB

Kudus: Pukul 11.23 WIB

Jepara: Pukul 11.24 WIB

- 11 Oktober

Blora: Pukul 11.21 WIB

Pati: Pukul 11.22 WIB

Purwodari: Pukul 11.23 WIB

Demak: Pukul 11.24 WIB

Semarang: Pukul 11.25 WIB

Baca juga: Mengenal Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia

Kendal: Pukul 11.26 WIB

Batang: Pukul 11.27 WIB

Pekalongan: Pukul 11.28 WIB

Kajen: Pukul 11.28 WIB

Pemalang: Pukul 11.29 WIB

Tegal: Pukul 11.30 WIB

Slawi: Pukul 11.30 WIB

Brebes: Pukul 11.30 WIB

- 12 Oktober

Sragen: Pukul 11.22 WIB

Salatiga: Pukul 11.24 WIB

Ungaran: Pukul 11.24 WIB

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan di Indonesia mulai 8 September 2023, Ini Jadwal dan Daerahnya

Temanggung: Pukul 11.25 WIB

Wonosobo: Pukul 11.27 WIB

Banjarnegara: Pukul 11.27 WIB

Purbalingga: Pukul 11.29 WIB

Purwokerto: Pukul 11.29 WIB

- 13 Oktober

Karanganyar: Pukul 11.22 WIB

Wonogiri: Pukul 11.22 WIB

Sukoharjo: Pukul 11.23 WIB

Klaten: Pukul 11.23 WIB

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan Akan Terjadi pada Tanggal Ini, Apa Dampaknya dan Mengapa Bisa Terjadi?

Boyolali: Pukul 11.23 WIB

Mungkid: Pukul 11.25 WIB

Magelang: Pukul 11.25 WIB

Purworejo: Pukul 11.26 WIB

Kebumen: Pukul 11.27 WIB

Cilacap: Pukul 11.30 WIB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com