SEMARANG, KOMPAS.com - Berdasarkan data Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Bawaslu, Kota Semarang menjadi daerah yang memiliki potensi konflik tertinggi di Jawa Tengah (Jateng) jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu membenarkan data tersebut ketika menjadi pembuka acara Grup Discussion Competition bertajuk "Pemilu 2024 dari Sudut Pandang Generasi Z" di Hotel Candi Indah, Kota Semarang, Rabu (11/10/2023).
"Kota Semarang berada di urutan 12 se-Indonesia, dan peringkat pertama dalam skala Jawa Tengah," kata perempuan yang akrab disapa Ita tersebut.
Baca juga: Mahfud MD: Indeks Kerawanan Pemilu di Kaltim Tinggi, Ada Politik Uang, Pemalsuan Dokumen
Wali kota perempuan pertama Kota Semarang ini mengaku sudah merasakan bibit-bibit konflik jelang Pemilu 2024.
Oleh karena itu, pemetaan untuk mengatasi dan menanggulangi masalah tersebut penting untuk dilakukan.
"Saya dan teman-teman ingin membuktikan bahwa Kota Semarang tidak seperti itu, kita harus bergerak cepat melihat potensi-potensi yang menimbulkan konflik atau yang memicu perbedaan-perbedaan," ujarnya.
Baca juga: Indeks Kerawanan Pemilu di Kota Semarang Mencapai 73,26 Persen, Paling Tinggi di Jateng
Hal itulah yang membuat Ita melibatkan Generasi Z atau Gen Z karena menjadi kelompok pemilih yang mendominasi kontestasi lima tahunan ini. Dari 204 juta daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024, Generasi Z atau Gen Z jumlahnya sangat besar, mencapai 22,85 persen.
"Jumlah suara Gen-Z sebanyak 46,8 juta suara atau 22,85 persen, sementara Generasi Milennial 33,60 persen atau 68,8 juta," kata Ita.
Dengan digelarnya kompetisi adu gagasan ini, menurut Ita dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa yang masuk dalam kelompok Gen-Z untuk menambah wawasan.
Menurutnya, gagasan dan buah pikir dari anak muda perlu didengarkan, karena nantinya mereka akan menjadi generasi penerus yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa ini.
"Mereka ini selalu cepat bergerak, juga punya kemampuan berkomunikasi lebih cepat. Mereka juga bisa disebut sebagai generasi yang tidak bisa ditinggal," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.