Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi Seputar Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Jatim, Penjelasan hingga Jadwalnya...

Kompas.com - 11/10/2021, 15:18 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Hari tanpa bayangan terjadi di Pulau Jawa sejak 8-14 Oktober 2021.

Hal itu adalah dampak dari fenomena matahari yang berada tepat di atas Pulau Jawa selama seminggu ini.

Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, di Jawa Timur, fenomena matahari berada di posisi paling tinggi terjadi pada 10-14 Oktober 2021.

Fenomena kulminasi atau hari tanpa bayangan ini terjadi hampir di seluruh daerah di Jawa Timur. Fenomena ini biasnaya terjadi di atas pukul 11.00 WIB.

Teguh menjelaskan, fenomena hari tanpa bayangan menyebabkan uhu permukaan bumi terasa panas ketika siang hari.

Teguh menyebut, suhu udara panas itu diperkirakan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Namun, saat tutupan awan cukup besar, maka suhu permukaan bumi akan cenderung menurun.

"Tapi hawa panas tetap terasa meskipun kelembapan udara juga diprakirakan menurun," kata Teguh dikonfirmasi, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Kota Semarang, Warga Penasaran

Ia mengungkapkan, fenomena saat matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit disebut juga dengan istilah kulminasi.

Saat deklinasi, posisi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomena itu disebut sebagai kulminasi utama.

Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit (titik puncak di langit yang tegak lurus di atas bumi terhadap cakrawala).

"Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Hari kulminasi utama, dikenal juga dengan hari tanpa bayangan," tutur dia.

Selama fenomena ini berlangsung, masyarakat bisa selalu menjaga kondisi tubuh dengan mengonsumsi banyak air agar terhidrasi dengan baik.

Mengutip laman resmi Edukasi Sains Antariksa Lapan, Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa Lapan-BRIN Andi Pangerang mengatakan, fenomena ini terjadi karena sumbu rotasi bumi miring hingga 66,6 derajat terhadap ekliptika.

Adapun letak sumbu rotasi bumi tersebut membuat matahari tidak selalu berada di atas garis katulistiwa (lintang 0 derajat), tetapi berada di lintang 23,4 derajat LU hingga 23,4 derajat LS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com