KOMPAS.com - Kota Palembang adalah ibu kota Provinsi Sumatera Selatan dan menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan.
Wisatawan yang berkunjung ke Kota Palembang tentunya akan tertarik menikmati berbagai ikon kota ini.
Baca juga: Sejarah Nasi Minyak Khas Palembang, Asal Usul dan Cara Memasaknya
Selama berwisata di Kota Palembang, wisatawan dapat mengunjungi bangunan, melihat keunikan tradisi, dan menikmati kelezatan kulinernya.
Hal ini karena daya tarik Kota Palembang ini tidak bisa didapatkan di kota-kota lainnya.
Baca juga: Sejarah Jembatan Ampera yang Jadi Ikon Kota Palembang
Menjadi magnet yang menarik kunjungan wisatawan, berikut adalah sederet bangunan, kuliner, hingga tradisi yang menjadi ikon Kota Palembang.
Baca juga: Benteng Kuto Besak, Pusat Kesultanan Palembang di Tepi Sungai Musi
Jembatan Ampera adalah ikon Kota Palembang yang membentang di atas Sungai Musi untuk menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir.
Jembatan yang dibangun pada tahun 1962 ini semula diberi nama Jembatan Soekarno, namun kemudian diganti menjadi Jembatan Ampera.
Nama Jembatan Ampera diambil dari singkatan slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960 yaitu Amanat Penderitaan Rakyat
Jembatan Ampera memiliki ukuran panjang 1,117 meter, lebar 22 meter, dan tinggi 11,5 meter di atas permukaan air.
Sedangkan tinggi menara jembatan mencapai 63 meter dari tanah dan jarak antar menara sekitar 75 meter.
Pembangunan jembatan ini menggunakan biaya yang diambil dari rampasan perang Jepang.
Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton yang menjadi pusat Kesultanan Palembang dan berasal dari abad ke-18.
Lokasi Benteng Kuto Besak ada di dekat Jembatan Ampera, tepatnya di Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang.