KOMPAS.com - Benteng Kuto Besak adalah sebuah obyek wisata sejarah yang ada di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Benteng yang dibangun oleh masyarakat melayu ini merupakan bukti sejarah dari keberadaan Kesultanan Palembang di masa lalu.
Benteng Kuto Besak berlokasi di Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Baca juga: Benteng Fort de Kock, Jejak Belanda di Bukittinggi pada Masa Perang Paderi
Sebagai sebuah obyek wisata, lokasi Benteng Kuto Besak cukup strategis karena berada di dekat c.
Seperti diketahui, benteng ini memang dikelilingi sungai yaitu Sungai Musi, Sungai Tengkuruk, Sungai Kapuran, dan Sungai Sekanak.
Baca juga: Benteng Vredeburg, Benteng Perdamaian yang Semula Bernama Rustenburg
Dilansir dari laman palembang.go.id, Benteng Kuto Besak adalah sebuah keraton yang dibangun pada abad ke-18 di masa Kesultanan Palembang.
Pembangunan Benteng Kuto Besak digagas oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758, dan selesai di masa pemerintahan Sultan Muhamad Bahaudin 1776-1803.
Baca juga: Benteng Marlborough, Benteng Terbesar Inggris di Asia Tenggara
Sultan Mahmud Badaruddin I dikenal sebagai tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan.
Beliau ingin menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara, sehingga menandai perannya sebagai sultan, ia kemudian pindah dari kediamannya di Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak.
Adapun pemerintah Kolonial Belanda saat itu menyebut Kuto Besak dengan sebutan Nieuwe Keraton yang berarti keraton baru.
Hingga pada tahun 1821, benteng buatan kaum pribumi ini sempat dikuasai oleh tentara kolonial Hindia Belanda.
Dilansir dari laman giwang.sumselprov.go, benteng yang dibangun selama 17 tahun ini menggunakan material batu dan semen sebagai penyusunnya.
Semen yang digunakan terbuat dari campuran batu kapur serta bubuk dari kulit kerang yang dihaluskan.
Konon, sebagai bahan penguat tambahan juga digunakan campuran putih telur dan rebusan tulang serta kulit sapi dan kerbau.
Benteng Kuto Besak berbentuk persegi empat dengan ukuran panjang 290 meter, lebar 180 meter, dan tinggi sekitar 6,60 meter sampai 7,20 meter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.