"Untuk yang penyediaan dari APBD saat ini sudah nihil atau sudah habis terserap," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon.
Dia menjelaskan, sampai saat ini sudah ada 2.700 Kartu Keluarga (KK) yang membutuhkan bantuan air bersih. Kemarau tahun ini, menurutnya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini memang lebih panjang kemarau. Karena El Nino," paparnya.
Baca juga: Jateng Berpotensi Alami Kekeringan Akhir September 2023, Apa Sebabnya?
Bahkan, lanjutnya, kekeringan juga terjadi di kecamatan yang tidak pernah mengalaminya seperti di Kecamatan Gunungpati, Kelurahan Cepoko.
"Kemarin juga muncul permintaan, yakni di Gunungpati, Kelurahan Cepoko yang sebelumnya tak pernah kekeringan," ucap dia.
Sejauh ini, permintaan dari masyarakat untuk bantuan air bersih setiap minggu rata-rata mencapai enam tangki, dengan kapasitas setiap tangki mencapai 5.000 liter.
"Kami akan berupaya membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih," imbuh Endro.
Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) akan menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk membantu daerah yang kekurangan air bersih selama musim kemarau.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, anggaran BTT dapat digunakan apabila suatu daerah mempunyai kebutuhan yang tidak dianggarkan.
Baca juga: Kekeringan di Bima Meluas, Ribuan Warga Bergantung Pasokan Air BPBD
"Selain kegunaan BTT itu penting dikeluarkan seperti saat bencana alam," jelasnya kepada Kompas.com via WhatsApp.
Sampai saat ini, anggaran BTT Kota Semarang masih cukup besar. Menurutnya, anggaran tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan.
"Anggaran BTT Kota Semarang masih juga besar," kata dia.
Perempuan yang akrab disapa Itu tersebut menambahkan, dinas terkait tinggal membuat memo ke Wali Kota Semarang untuk permohonan dana BTT untuk pengadaan air.
"Nanti dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Kota Semarang yang akan mencarikan," imbuh dia.
Selain melalui anggaran BTT, Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut sudah minta pihak kelurahan agar mencatat warga yang membutuhkan bantuan air bersih.
"Kalau yang dari PDAM masih aman. Minggu kemarin saya ke PDAM masih cukup sampai Desember 2023," ucap Ita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.