Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan di Semarang, Warga Terpaksa Mandi Pakai Air Galon

Kompas.com - 29/09/2023, 11:12 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

"Debit air yang biasanya tidak terlalu habis, untuk tahun ini cepat habis," paparnya.

Saat ini pihak kelurahan sudah meminta bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang. Bantuan tersebut dapat membantu warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

"Dengan bantuan air ini memang sangat membantu. Setidaknya warga juga bisa mendapatkan air," imbuh Totok.

Baca juga: Kekeringan di Bukit Menoreh, Warga Bikin Kolam dari Terpal Tampung Bantuan Air Bersih

Selain itu, warga RW 11 Kelurahan Gondoriyo juga sedang mengusulkan agar saluran air PDAM bisa sampai di Perumahan Graha Bringin Mas Utara II.

"Ini kita sedang koordinasi dengan PDAM, sudah ada 100 calon nasabah. Saluran air PDAM bisa jadi salah satu solusi agar warga tak kekurangan air," paparnya.

Terbiasa jarang mandi

Ahmad, warga RW 003 Dukuh Kongkong, Wonoplumbon, Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), terpaksa mandi satu hari sekali karena kekurangan air.

Dia mengaku sudah mulai kekurangan air sejak Juli 2023. Saking seringnya, saat ini dia sudah mulai terbiasa mandi satu hari sekali.

"Susah air, padahal sumurnya sudah dua," jelasnya saat ditemui di sumber air Dukuh Kongkong beberapa waktu lalu.

Selama musim kemarau, Ahmad juga pernah tak mendapatkan air selama lima hari. Hal itu membuatnya pusing karena air merupakan kebutuhan pokok baginya.

Baca juga: Banten Tetapkan Status Darurat Kekeringan

"Iya pernah kesulitan air lima hari. Airnya kurang," paparnya.

Menurutnya, ketika datang musim kemarau, air di Dukuh Kongkong memang selalu kurang. Hanya saja, lanjutnya, kemarau tahun ini lebih parah jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Di Kongkong setiap tahun sejak saya kecil sudah kesulitan air. Air bersih kurang mencukupi. Sudah sejak bulan Juli, musim kemarau agak parah sedikit," kata dia.

Terkadang saat sulit mendapatkan air, dia terpaksa mengambil air di belik atau sumber air kecil yang ada di kampungnya.

"Jadi saya harus irit. Kadang ngambil dari belik-belik. Mandi sehari sekali, ditakar untuk satu ember. Untuk minum beli isi ulang," paparnya.

Hal yang sama juga dikatakan Rio warga RW 003 Dukuh Kongkong yang lain. Menurutnya, warga yang tinggal di daerahnya banyak yang mengandalkan air dari pamsimas.

Baca juga: Pemkab Bekasi Salurkan 3,8 Juta Liter Air ke 45 Desa Terdampak Kekeringan

Namun, air yang dari pamsimas hanya mengalir dua hari sekali. Hal itu membuat warga terpaksa berhemat menggunakan air.

"Nyalanya satu hari sekali, sekarang nyala, besoknya nggak nyala. Besoknya nyala lagi," imbuh dia.

Anggaran bantuan air habis

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, saat ini bantuan air bersih tinggal mengandalkan dari pihak swasta dan pemerintah pusat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

Regional
Raih Penghargaan dari PBB untuk Penanganan Stunting, Mbak Ita Banjir Pujian dari Berbagai Pihak

Raih Penghargaan dari PBB untuk Penanganan Stunting, Mbak Ita Banjir Pujian dari Berbagai Pihak

Regional
Pemkot Semarang Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dalam Pembangunan Keluarga 2024

Pemkot Semarang Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dalam Pembangunan Keluarga 2024

Regional
Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal

Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal

Regional
Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Regional
Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Regional
Angka Perceraian Naik karena Hubungan 'Toxic', Didominasi Pasangan Muda

Angka Perceraian Naik karena Hubungan "Toxic", Didominasi Pasangan Muda

Regional
Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Regional
Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Regional
Bos Distro 'Anti Mahal' Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Bos Distro "Anti Mahal" Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Regional
Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Regional
Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Regional
Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com