Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Kompas.com - 25/09/2023, 10:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Senyap, sejuk, menaruh gelas berisi seduhan kopi panas di meja lipat pun tidak mengkhawatirkan. Beda dengan naik kereta kita yang airnya bisa saja tumpah, gelas pecah.

Namun biaya pembangunan kereta Whoosh ini sangat mahal, sempat naik di tengah jalan setelah China menyodorkan tagihan cost overrun sebesar Rp 18,2 triliun, naik dari anggaran awal Rp 89,94 triliun menjadi Rp 108,14 triliun.

Ini mirip yang terjadi pada beberapa negara, misalnya Sri Lanka. Mereka tak mampu membayar tambahan biaya yang membuat utang mereka makin menumpuk. Akhirnya aset disita China.

Ada usulan agar Whoosh dilanjutkan sampai Surabaya. Menurut Presiden Jokowi, segala sesuatunya sedang dihitung.

Jarak Bandung – Surabaya 704 km, hampir lima kali lipat jarak Halim – Tegalluar, yang kalau dihitung biayanya saat ini sekitar Rp 540 triliun.

Mampukah kita membangun KA cepat segmen itu secara B2B (business to business) tanpa harus pakai APBN? Hati-hati siapa tahu ada “jebakan batman” pada proyek itu selain karena ada potensi munculnya over run.

Sayangnya dan senangnya, hanya dalam waktu 36 menit sejak berangkat dari Stasiun Halim, kereta sudah berhenti di Stasiun Padalarang, yang kemudian meneruskan perjalanan ke Stasiun Tegalluar.

Bagi penumpang yang akan meneruskan perjalanan ke Cimahi dan Bandung, pindah ke kereta biasa di Stasiun Padalarang, gratis.

Bagi yang biasa naik kendaraan antara Jakarta dan Bandung yang rata-rata 3 – 4 jam saat ini, pengalaman 36 menit sampai masih belum bisa dicerna otak.

Lalu bagaimana mendeskripsikan kecepatan “tiba tiba sampai” di Whoosh bagi penglaju yang biasa naik KA Parahyangan?

Penumpang asal Bandung yang mau ke Jakarta saat menjelang masuk Stasiun Padalarang, silakan membeli – taruhlah tahu bandung goreng hangat – yang warna kuningnya bukan dari zat pewarna melainkan dari kunyit, dan sudah berasa asin.

Bawa ke kereta Whoosh, duduk di kelas apa pun, taruh bungkusan tahunya di meja dan baru dibuka begitu sampai Halim.

Kang, eta geuning tahuna haneut keneh (Bang, kok tahunya masih hangat, ya!),” kata seorang ibu-ibu penumpang kepada suaminya.

Ia takjub Whoosh begitu cepat membawanya, dan tahunya tiba-tiba saja sampai Halim, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com