Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Beri Kuliah Umum di Inggris, Gubernur Khofifah Paparkan Kekuatan Jatim Sebagai Pusat Gravitasi Indonesia

Kompas.com - 27/08/2023, 15:42 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sheila Respati

Tim Redaksi

Kemudian, alasan keempat adalah pertumbuhan sosial. Sejauh ini, Jatim telah membuktikan diri sebagai provinsi yang berhasil menangani pandemi Covid-19 dengan baik.

Keberhasilan tersebut, kata Khofifah, dapat diraih berkat berbagai langkah strategis dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, termasuk dalam memberikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi.

Bansos yang diberikan mulai dari bantuan langsung tunai (BLT) dana desa, bantuan keuangan khusus bagi kelompok perempuan, bantuan subsidi upah, hingga bantuan kredit usaha rakyat (KUR).

Berbagai capaian tersebut juga berdampak pada penurunan angka kemiskinan di Jatim.

Untuk diketahui, pada periode Maret 2021 hingga Maret 2023, total penurunan kemiskinan di Jatim mencapai 383.920 jiwa dan menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa.

Selain itu, jumlah masyarakat dengan kemiskinan ekstrem di Jatim juga mampu diturunkan sebanyak 1.812.210 jiwa pada periode 2020 hingga 2022.

"Penurunan (angka) kemiskinan tersebut juga didukung adanya desa mandiri di Jatim yang diberikan kepada 2.800 desa per 2023. Selain tertinggi nasional, jumlah ini menyumbang 24,44 persen dari total jumlah desa mandiri se-Indonesia. Selain itu, Jatim juga memiliki 138 desa devisa dan 469 desa wisata. Kami berharap jumlahnya akan terus bertambah," terang Khofifah.

Tak hanya itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, pada triwulan II,  ekonomi Jatim disebutkan mampu tumbuh sebesar 5,24 persen secara year-on-year (yoy) dan tumbuh sebesar 2,66 persen quartal-to-quartal (qtq).

Berkat itu, Jatim menjadi provinsi dengan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa.

 

Kerja sama dengan Pemerintah Inggris Raya

Pada kuliah umum tersebut, Khofifah juga memaparkan berbagai inovasi dan langkah kerja sama yang dilakukan Pemprov Jatim dengan pemerintah Inggris Raya untuk membangun provinsi yang dipimpinnya.

Baca juga: Ekonomi Jatim Tumbuh 5,24 Persen, Khofifah: Paling Signifikan Sektor Transportasi dan Pergudangan

Adapun salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan menerapkan ilmu perubahan perilaku atau behavioural science implementation untuk menyeimbangkan aktivitas ekonomi dan menjaga kesehatan masyarakat saat pandemi Covid-19 berlangsung.

“Kami percaya bahwa kawan-kawan mahasiswa yang studi di sini adalah masa depan bangsa Indonesia. Ilmu dan jejaring yang didapatkan di Inggris Raya ini menjadi kunci yang saat ini dibutuhkan Indonesia. Oleh karena itu, mari bersama bangun Indonesia dan dengan bangga kami akan menyambut kalian di Bumi Majapahit, Jatim,” ujar Khofifah.

Merespons pemaparan dari Khofifah, salah seorang mahasiswa asal Indonesia, Muhammad Asyik, yang tengah mengambil program doktor di Universitas Nottingham mengaku takjub dengan capaian Pemprov Jatim.

Menurutnya, Jatim telah menjelma menjadi sebuah provinsi yang luar biasa maju.

"Ibu Khofifah sangat luar biasa prestasinya dan Jatim sangat luar biasa maju. Kami baru tahu sekarang bahwa ini capaian yang berkelas dunia," katanya.

Sementara itu, dosen tekno biomedis sekaligus pakar biologi dan farmasi Universitas Nottingham, profesor Ian Fisk, menjelaskan bahwa dirinya sangat tertarik dengan langkah-langkah yang diambil Khofifah sebagai gubernur.

Ian pun tak lupa untuk memuji capaian yang telah ditorehkan oleh Khofifah selama memimpin Jatim.

Baca juga: Kampanyekan Penurunan Angka Stunting, Khofifah Ajak Ratusan Anak Makan Telur dan Minum Susu

Menurutnya, Khofifah adalah tokoh Asia yang bisa menjadi inspirasi dunia dalam hal mendorong persatuan dan harmoni di provinsi berpenduduk 41 juta, dengan prinsip kesetaraan serta penguatan perempuan dan keluarga lewat organisasi yang dipimpinnya.

"Paper Gubernur Khofifah yang berjudul 'East Java as Central Gravity for Indonesia' ini sangat detail dan menarik untuk kami jadikan bahan akademis ataupun penelitian," kata Ian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com