Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak di Bawah Umur Terdakwa Pembunuhan, Berawal Jadi Korban Kekerasan Seksual, Kini Ingin Lanjutkan Masa Depan

Kompas.com - 27/08/2023, 14:52 WIB
Susi Gustiana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - F (21) masih mengingat peristiwa getir yang dialaminya pada usia 15 tahun. Saat itu ia masih duduk di bangku kelas tiga SMP di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Di usia yang masih belia, ia harus menerima kenyataan pahit menjadi anak berkonflik dengan hukum (ABH).

F divonis bersalah oleh Hakim di Pengadilan Negeri Sumbawa pada 2019 atas kasus pembunuhan terhadap pelaku H (44).

Baca juga: Kisah Anak Berkonflik dengan Hukum di Lapas Perempuan Kelas II A Malang, Tetap Jalani Sekolah Kejar Paket

H mengancam menyebarkan video saat berhubungan dengan F. Padahal H sudah melakukan kekerasan seksual berulang kali kepadanya.

F yang berpikir pendek menusuk pisau tubuh H hingga tewas karena kehabisan darah. Aksi itu dilakukan usai berhubungan layaknya suami istri di pinggir pantai.

Apa yang dialami F membuktikan kerentanan pada anak perempuan sebagai korban sekaligus tersangka dalam waktu yang bersamaan.

Setelah menjadi anak terdakwa, F menjalani hukuman di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Lombok Tengah. Hari berganti hari, tahun ke tahun dijalani F dengan tabah.

Selama menjadi anak didik binaan (Andikpas) LPKA, ia sempat ketakutan dan frustasi. F merasa bersalah dan berdosa. Ia takut tak diterima lagi oleh orangtuanya. Ketakutan terbesar juga dirasakan saat masyarakat di sekitar tidak bisa menerimanya lagi.

Namun, banyak orang di LPKA mendukungnya hingga ia berusaha bangkit pasca-kejadian yang mengguncang batinnya tersebut. Meski tetap saja, F tidak bisa begitu saja sembuh dari trauma.

Baca juga: Kisah Anak di Dalam Lembaga Permasyarakatan, Rindu Keluarga, Tidak Rindu Teman Gengnya

Selain mengikuti konseling terapi psikologis, F rajin beribadah. Ia percaya obat penyembuh jiwa dan luka batin yang menganga adalah dengan bersimpuh memohon ampun kepada Allah SWT.

Beragam rutinitas dijalani dengan semangat, dari pagi hingga malam semua kegiatan di LPKA tidak ada yang sia-sia.

F masih bisa melanjutkan pendidikan hingga tamat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tiap tahun ia mendapatkan remisi seperti ketika hari anak nasional, hari kemerdekaan, maupun hari besar lainnya.

Tanpa terasa enam bulan waktu tersisa, ia akan menjalani masa pelatihan peningkatan kapasitas soft skill untuk melanjutkan kehidupan di masa depan seperti menjahit, boga dan lainnya di Sentra Paramitha Mataram.

F akhirnya bebas pada awal 2023. Ia bisa melanjutkan kehidupan dan kembali ke kampung halaman.

"Saya ingin hidup lebih baik. Masa depan saya masih panjang," kata F yang dikonfirmasi akhir Agustus 2023.

Baca juga: Kisah Anak Perempuan di Aceh yang Disekap dan Diperkosa Sejumlah Lelaki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Misteri Kematian Arya Bocah 4 Tahun di Pemalang, Hilang 3 Hari Saat Tidur hingga Ditemukan Tewas di Sungai

Misteri Kematian Arya Bocah 4 Tahun di Pemalang, Hilang 3 Hari Saat Tidur hingga Ditemukan Tewas di Sungai

Regional
Bocah 4 Tahun di Mataram Hilang Terseret Arus Sungai

Bocah 4 Tahun di Mataram Hilang Terseret Arus Sungai

Regional
Kisah Ihsan, Seorang Disabilitas yang Jadi Bos dan Berdayakan Tetangga Sekitar

Kisah Ihsan, Seorang Disabilitas yang Jadi Bos dan Berdayakan Tetangga Sekitar

Regional
Berkunjung ke Ponpes di Situbondo, Mahfud Bicara soal Dukungan Kiai

Berkunjung ke Ponpes di Situbondo, Mahfud Bicara soal Dukungan Kiai

Regional
Bertemu Ketua Kenadziran Kesultanan Banten, Prabowo Dipakaikan Peci Motif Spesial

Bertemu Ketua Kenadziran Kesultanan Banten, Prabowo Dipakaikan Peci Motif Spesial

Regional
Tercatat sebagai Kader Nasdem, Wagub Kepri Malah Masuk Timses Prabowo-Gibran

Tercatat sebagai Kader Nasdem, Wagub Kepri Malah Masuk Timses Prabowo-Gibran

Regional
Calon Pengantin di Palembang Menghilang Sepekan Jelang Akad Nikah, Keluarga Lapor Polisi

Calon Pengantin di Palembang Menghilang Sepekan Jelang Akad Nikah, Keluarga Lapor Polisi

Regional
Kunjungi Tuban, Kaesang Mendapat Titipan Kiswah untuk Presiden Jokowi

Kunjungi Tuban, Kaesang Mendapat Titipan Kiswah untuk Presiden Jokowi

Regional
Ganjar Kunjungi Kamar Bung Karno di Museum Asi Mbojo NTB

Ganjar Kunjungi Kamar Bung Karno di Museum Asi Mbojo NTB

Regional
Ganjar Janjikan Kesetaraan bagi Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Ganjar Janjikan Kesetaraan bagi Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Regional
Dimaki dan Dipukul, Karyawan Indomaret di Kupang Tikam Seorang Pemuda

Dimaki dan Dipukul, Karyawan Indomaret di Kupang Tikam Seorang Pemuda

Regional
7 Kasus Caleg Teseret Kasus Kriminal, Ada Pengguna Narkoba hingga Pelecehan Seksual

7 Kasus Caleg Teseret Kasus Kriminal, Ada Pengguna Narkoba hingga Pelecehan Seksual

Regional
Awali Kampanye di Banten, Prabowo Ziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanudin

Awali Kampanye di Banten, Prabowo Ziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanudin

Regional
Kapolri Mutasi 19 Perwira di Polda Kepri

Kapolri Mutasi 19 Perwira di Polda Kepri

Regional
Aniaya Junior sampai Tewas, 2 Anggota TNI di Kabupaten Semarang Ditahan

Aniaya Junior sampai Tewas, 2 Anggota TNI di Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com