"Jadi jika sudah terpenuhi kuota 202, penumpang loket ditutup. Tidak ada calo disini. Jika ada tunjukkan ke kami akan kami serahkan polisi," tegas Suroto.
Dijelaskan Suroto, video amatir yang mendokumentasikan wisatawan jengkel lantaran kehabisan tiket berlangsung pada Jumat (18/8/2023) pagi pukul 07.00.
"Wajar jika wisatawan yang mengantre tidak kebagian tiket marah, tapi harusnya bicara baik-baik," kata Suroto.
Sementara itu General Manager PT ASPD Indonesia Ferry Cabang Surabaya, Eva Mardiany, mengatakan, berdasarkan hasil kroscek di lapangan, tudingan praktik percaloan tiket KMP Ferry Siginjai rute Jepara-Karimunjawa itu tidak benar.
Baca juga: Respons Keinginan Warga Karimunjawa, Dinkes Jateng Akan Tambah Mesin di Kapal Ambulans
Meski demikian, Eva menyebut setiap satu perwakilan wisatawan yang mengantre diperkenankan membeli 10 tiket dengan menyertakan identitas lengkap wisatawan lainnya. Kebijakan itu, diberlakukan menyusul pembeli tiket umumnya masih satu rombongan.
"Jadi percaloan itu tidak benar dan dilarang. Kami bekerja sesuai prosedur, jika ada yang melanggar akan kami tindak tegas," kata Eva.
PT ASDP terbuka dengan kritik dari masyarakat apabila menemukan kekurangan dalam pelayanan. Aduan terkait pelayanan ASDP bisa disampaikan langsung kepada petugas di lapangan atau melalui nomor 1991 atau melalu media sosial ASDP.
"Penjualan tiket KMP Ferry Siginjai secara online sedang dipersiapkan," ungkap Eva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.