Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Perang KRI Makassar Angkut 20 Truk BBM dan Sembako Tiba di Karimunjawa, Ini Kata Warga

Kompas.com - 06/01/2023, 00:00 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar - 590 yang mengangkut bantuan BBM dan sembako tiba di  Pelabuhan Legon Bajak, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (5/1/2023) sekitar pukul 15.30.

Camat Karimunjawa Muslikin menyampaikan kapal yang berlayar dari Semarang ini sengaja dijadwalkan pemerintah untuk mendistribusikan kebutuhan primer warga Kepulauan Karimunjawa yang menipis akibat faktor cuaca ekstrem

"Kapal membawa 20 truk tangki BBM jenis solar, dexlite dan pertalite sebanyak 100 kiloliter. Ada juga beras 7 ton, 400 paket sembako dan 2000 paket sembako," terang Muslikin saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Kapal Perang KRI Makassar Angkut BBM dan Logistik KRI ke Karimunjawa

Menurut Muslikin, selain mengirim pasokan BBM dan sembako, diserahkan pula tujuh unit genset PLN berukuran kecil.

"Genset PLN untuk antisipasi kondisi kedaruratan yang dipasang di sejumlah titik," kata Muslikin.

Mewakili 10.471 warga kepulauan Karimunjawa, Muslikin pun mengapresiasi langkah kepedulian pemerintah ini.

Setidaknya untuk stok BBM ini diperkirakan akan bermanfaat bagi mobilitas warga hingga 20 hari ke depan.

"Kami sangat berterimakasih. Warga kami sudah akrab dengan kondisi seperti ini. Hanya saja cuaca ekstrem kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk BBM bisa bertahan 20 hari karena cuaca buruk sepi wisatawan," ungkap Muslikin.

Baca juga: Nestapa Gadis Disabilitas Purworejo, Diduga Diperkosa hingga Alami Pendarahan, 6 Bulan Pelaku Belum Tertangkap

Dijelaskan Muslikin, sejatinya untuk mengantisipasi dampak musim baratan, di Kantor Kecamatan Karimunjawa sudah lama direalisasikan kelembagaan untuk ketahanan pangan. Namun, kata dia, stok pangan yang dikelola di gudang pangan terbatas.

"Upaya kami ketersediaan barang yang dibutuhkan atau stok bisa tercukupi terutama saat cuaca ekstrem," terang Muslikin.

Sementara itu Petinggi Karimunjawa Arif Rahman mengatakan selain sembako, kebutuhan krusial yang kasat mata untuk perputaran roda perekonomian masyarakat Karimunjawa adalah BBM.

Arif pun berharap ketersediaan pasokan BBM di kepulauan Karimunjawa lebih diperhatikan.

"Selama ini meski sudah tersedia SPBU, sering kehabisan stok jangka sepekan. Kalau bisa dilebihkan," kata Arif.

Di samping itu Arif pun berharap pemerintah sudi memberikan pelatihan pemberdayaan masyarakat kepulauan Karimunjawa menyoal ketahanan pangan. Harapannya warga yang mayoritas nelayan tak kelimpungan mencari kebutuhan pangan saat dikepung cuaca ekstrem.

"Bantu support untuk ketahanan pangan masyarakat, baik hewani dan pertanian. Misalkan  diberdayakan nandur atau bercocok tanam. Sehingga ada solusi lain saat cuaca ekstrem ," pungkas Arif.

Hingga kini lalu lintas penyeberangan ke Karimunjawa dan sebaliknya dinyatakan belum normal oleh otoritas keselamatan pelayaran setempat.

Penyeberangan Jepara - Karimunjawa PP yang dilayani oleh Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Siginjai maupun Kapal Motor Cepat (KMC) Express Bahari untuk sementara tidak beroperasi karena cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com