Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SPN Kemiling Meninggal Usai Apel, Kapolda Tunggu Hasil Otopsi RS Adam Malik

Kompas.com - 23/08/2023, 16:17 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Polda Lampung masih menunggu hasil otopsi RS Adam Malik, Medan, terkait peristiwa meninggalnya siswa SPN Kemiling bernama Advent Pratama Telaumbauna.

Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika mengatakan, hasil otopsi tersebut diperlukan untuk melengkapi penyelidikan yang telah dimulai oleh tim khusus (timsus) peristiwa tersebut.

Otopsi di rumah sakit umum ini dimohonkan oleh pihak keluarga setelah membawa jenazah almarhum kembali ke Sumatera Utara.

Baca juga: Usut Peristiwa Siswa SPN Meninggal Saat Pendidikan, Polda Lampung Periksa 30 Saksi

"Kita menunggu hasil otopsi itu, dan apa pun hasilnya nanti akan kita sampaikan kepada masyarakat," kata Helmy di Mapolda Lampung, Rabu (23/8/2023) siang.

Helmy mengatakan, peristiwa ini masih dalam proses penyelidikan, baik itu yang dilakukan oleh Bidang Propam hingga olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kemudian kita sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, khususnya adalah rekan-rekan almarhum yang pada saat itu," kata Helmy.

Dia menambahkan, hasil penyelidikan baru bisa disampaikan setelah hasil otopsi diberikan oleh pihak RS Adam Malik.

"Hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi yang ada harus kita cocokkan dengan hasil otopsi. Intinya, supaya tidak ada spekulasi, supaya tidak bias," kata Helmy.

Sedangkan terkait dugaan Advent mengalami penganiayaan, Helmy mengatakan, kepolisian mempersilakan pihak keluarga memberikan informasi sebanyak-banyaknya.

"Kami membuka ruang bagi masyarakat, maupun keluarga almarhum apabila ada informasi-informasi lain yang belum disampaikan kepada kami, kami membuka pintu seluas-luasnya dalam rangka membuat terang peristiwa ini," kata Helmy.

Baca juga: Kapolda Lampung Izinkan Pihak Eksternal Ikut Dalami Kematian Siswa SPN Kemiling

Diketahui, seorang siswa sekolah polisi negara (SPN) Kemiling, Lampung, meninggal dunia setelah pingsan dua kali saat mengikuti apel siang.

Berdasarkan kronologi yang dihimpun kepolisian, peristiwa itu berawal saat siswa pendidikan pembentukan bintara (Diktukba) Polda Lampung itu mengikuti apel siang di lapangan SPN Kemiling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com