"Kita bakalan melihat dinamika ke depan karena sisi positifnya adalah kita bisa menguji alam pikir calon presiden dengan pertanyaan-pertanyaan spontan. Jadi kita bisa uji problem solvernya (penyelesaian masalah) mereka," imbuhnya.
Sementara untuk sisi negatifnya, kata Achmad, dengan MK memberikan izin kandidat capres untuk berkampanye di kampus, maka mahasiswa rawan terkontaminasi.
"Sisi negatifnya, harusnya kehidupan kampus itu netral, bisa jadi (mahasiswa) bakalan terkontaminasi dengan adanya kampanye-kampanye seperti ini," ujarnya.
Kalau dulu, lanjutnya, yang diizinkan masuk kampus cuma presiden atau pejabat publik punya kepentingan.
"Sekarang yang mau punya kepentingan sudah dapat izin, bisa jadikan ada kontaminasi," tandasnya.
Dia pun kembali menegaskan, jika pihaknya juga bakalan siap mengundang para capres adu gagasan jika KPU telah mengumumkan para kandidat capres secara resmi. Meskipun saat ini Ketua BEM UI telah menyatakan sikap siap menyambut ketiganya.
"Tapi kalau sudah ada yang resmi dari KPU sudah ada yang mendaftar, mereka mau kampanye di kampus kita welcome saja. Misal mereka hari ini resmi, pendaftaran juga sudah ditutup, penetapan calonnya juga sudah, kita mau panggil dan mereka mau datang yah silahkan, kita adu gagasan di kampus yang katanya orang, (kampus) terbaik se-Indonesia Timur," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.