Dilansir dari laman indonesia.go.id, baju adat Tanimbar yang dikenakan Presiden Jokowi terdiri dari dua lembar tais yaitu kain tenun selebar sekira 30 sentimeter dan panjang 1,5 meter yang saling menyilang di dada dan menjuntai sampai menutupi bagian depan atas serta bagian belakang celana panjangnya.
Motif kain tenun Tanimbar yang dikenakan Presiden Jokowi memiliki perpaduan garis merah, hitam, dan putih.
Untuk memperkuat silangan kain, di bagian perut dilingkarkan kain hitam sebagai sabuk.
Ada pula umban berupa kain tenun sepanjang 3 meter yang turut menghiasi pinggang kiri Presiden.
Selanjutnya, Presiden Jokowi mengenakan hiasan kepala bernama tutuban ulu berhiaskan somalea dari bulu burung cenderawasih yang tersemat di sisi kanan kepala, tepat di atas telinga.
Presiden juga terlihat melengkapi penampilannya dengan mengenakan aksesori khas berhias kulit kerang yang disebut ngore.
Ada pula pelat bulat berwarna emas dengan diameter sekitar 10 sentimeter bermotif kepala hewan yang dikalungkan untuk menghias bagian dada.
Dilansir dari laman Antara, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Abetnego Tarigan menjelaskan filosofi atau makna dari baju adat Tanimbar yang dikenakan Presiden Jokowi.
Menurut Abetnego, filosofi di balik baju adat Tanimbar yaitu berkaitan dengan identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat Tanimbar.
Abetnego juga menjelaskan bahwa motif-motif pada baju adat Tanimbar seringkali memiliki makna simbolis yang menggambarkan keseimbangan alam, hubungan antar manusia dan alam, serta nilai-nilai sosial dan spiritual.
“Ini bukan sekedar pilihan pakaian, tetapi juga pesan simbolis tentang persatuan, semangat kebangsaan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia,” kata Abetnego dalam keterangan tertulis KSP.
Adapun alasan pemilihan baju adat Tanimbar tidak lepas dari kunjungan Presiden Jokowi pada September 2022 lalu.
Masyarakat Tanimbar memberikan sambutan luar biasa, karena Presiden Jokowi adalah Presiden kedua yang berkunjung ke wilayah tersebut setelah Presiden Soekarno pada 1958.
“Ini wujud dari semangat Presiden Jokowi untuk mengangkat pakaian adat dari daerah yang tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Abetnego.
Sementara dikutip dari akun Instagram indonesiabaik.id, ikat kepala yang dikenakan Presiden Jokowi melambangkan keagungan martabat warga Tanimbar. Sedangkan ikt inggang atau berun ampil yang dikenakan melambangkan kewibaan dan tanggung jawab.
Sumber:
setkab.go.id
indonesia.go.id
m.antaranews.com
infopublik.id
rri.go.id
Instagram indonesiabaik.id
kompas.com (Penulis : Dian Erika Nugraheny, Editor : Bagus Santosa)