Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju Adat Tanimbar, dari Wilayah Perbatasan ke Panggung Kenegaraan

Kompas.com - 16/08/2023, 17:39 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Dilansir dari laman indonesia.go.id, baju adat Tanimbar yang dikenakan Presiden Jokowi terdiri dari dua lembar tais yaitu kain tenun selebar sekira 30 sentimeter dan panjang 1,5 meter yang saling menyilang di dada dan menjuntai sampai menutupi bagian depan atas serta bagian belakang celana panjangnya.

Motif kain tenun Tanimbar yang dikenakan Presiden Jokowi memiliki perpaduan garis merah, hitam, dan putih.

Untuk memperkuat silangan kain, di bagian perut dilingkarkan kain hitam sebagai sabuk.

Ada pula umban berupa kain tenun sepanjang 3 meter yang turut menghiasi pinggang kiri Presiden.

Selanjutnya, Presiden Jokowi mengenakan hiasan kepala bernama tutuban ulu berhiaskan somalea dari bulu burung cenderawasih yang tersemat di sisi kanan kepala, tepat di atas telinga.

Presiden juga terlihat melengkapi penampilannya dengan mengenakan aksesori khas berhias kulit kerang yang disebut ngore.

Ada pula pelat bulat berwarna emas dengan diameter sekitar 10 sentimeter bermotif kepala hewan yang dikalungkan untuk menghias bagian dada.

Makna Baju Adat Tanimbar yang Dikenakan Presiden Jokowi

Dilansir dari laman Antara, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Abetnego Tarigan menjelaskan filosofi atau makna dari baju adat Tanimbar yang dikenakan Presiden Jokowi.

Menurut Abetnego, filosofi di balik baju adat Tanimbar yaitu berkaitan dengan identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat Tanimbar.

Abetnego juga menjelaskan bahwa motif-motif pada baju adat Tanimbar seringkali memiliki makna simbolis yang menggambarkan keseimbangan alam, hubungan antar manusia dan alam, serta nilai-nilai sosial dan spiritual.

“Ini bukan sekedar pilihan pakaian, tetapi juga pesan simbolis tentang persatuan, semangat kebangsaan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia,” kata Abetnego dalam keterangan tertulis KSP.

Adapun alasan pemilihan baju adat Tanimbar tidak lepas dari kunjungan Presiden Jokowi pada September 2022 lalu.

Masyarakat Tanimbar memberikan sambutan luar biasa, karena Presiden Jokowi adalah Presiden kedua yang berkunjung ke wilayah tersebut setelah Presiden Soekarno pada 1958.

“Ini wujud dari semangat Presiden Jokowi untuk mengangkat pakaian adat dari daerah yang tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Abetnego.

Sementara dikutip dari akun Instagram indonesiabaik.id, ikat kepala yang dikenakan Presiden Jokowi melambangkan keagungan martabat warga Tanimbar. Sedangkan ikt inggang atau berun ampil yang dikenakan melambangkan kewibaan dan tanggung jawab.

Sumber:
setkab.go.id  
indonesia.go.id  
m.antaranews.com  
infopublik.id  
rri.go.id 
Instagram indonesiabaik.id 
kompas.com (Penulis : Dian Erika Nugraheny, Editor : Bagus Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com