BANGKA, KOMPAS.com-Lahan seluas 10 hektar di lintas timur Desa Rebo, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung terbakar sejak Selasa (15/8/2023) malam.
Api dengan cepat merambat karena cuaca panas dan kondisi lahan yang kering.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka, Ridwan mengatakan, tim unit reaksi cepat langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
Baca juga: Ditemukan 50 Titik Panas di Babel, Berpotensi Picu Karhutla
Kobaran api pertama kali dilaporkan warga sekitar 18.52 WIB.
Hingga kini petugas masih berupaya melakukan pengendalian agar tidak melebar ke badan jalan.
"Api berhasil dipadamkan kurang lebih dua jam sehingga tidak terjadi kebakaran yang merembet ke tempat lain," kata Ridwan dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam.
Ridwan mengungkapkan, upaya pemadaman dilakukan secara manual menggunakan ranting dan kaki karena dalam waktu bersamaan kendaraan damkar dikerahkan ke wilayah Mapur yang juga terjadi kebakaran.
"Diduga lahan di lintas timur sengaja dibakar oleh oknum para pemancing ikan. Ini menurut laporan dari warga sekitar," ujar Ridwan.
Baca juga: Awak Kapal Jatuh di Pulau Gelasa Babel, Sempat Izin ke Toilet
Dua hari sebelumnya, lahan di kawasan lintas timur Bangka juga terbakar. Kejadiannya sama-sama malam hari.
Lintas timur Bangka merupakan kawasan pesisir yang menjadi jalur alternatif Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang.
Di sana sedang dikembangkan desa wisata dan tambak udang vaname skala besar.
Kepala BPBD Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, dampak elnino menyebabkan kemarau di Bangka Belitung.
Terpantau sebanyak 50 titik panas atau hotspot yang hampir 70 persen telah memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Baca juga: Tarif Angkutan Udara dan Obat Dengan Resep Picu Inflasi di Babel
"Data sementara total 100 hektar lahan terbakar dalam sebulan terakhir," ujar Mikron.
Sebagai antisipasi, kata Mikron, telah dibentuk satuan tugas berbasis desa yang berpatroli setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.