Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendung Tak Bisa Tampung Air, Ratusan Hektar Lahan Sawah di Sikka Terbengkalai

Kompas.com - 15/08/2023, 11:22 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com – Ratusan hektar lahan sawah di wilayah Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbengkalai lantaran ketiadaan pasokan air.

Kondisi ini diperparah ketika keberadaan bendungan Ijura yang terletak di Desa Done, Kecamatan Magepanda tidak mampu menampung air karena adanya penumpukan material seperti batu dan pasir.

Camat Magepanda Kristian Armstrong menuturkan bendungan ini sebelumnya mampu mengairi lahan pertanian sekitar 600 hektar yang tersebar di lima desa, yakni Done, Reroroja, Magepanda, Wodamude, dan Leguwoda.

Namun, beberapa tahun terakhir hanya bisa mengairi lahan sekitar 200 hektar.

Baca juga: Kekeringan, Warga di Ngawi Terpaksa Gunakan Air Bengawan Solo yang Kadang Berwarna Hitam

Menurut dia, material yang terus menumpuk setiap musim hujan membuat bendungan ini tidak bisa lagi menampung air.

“Setiap kali musim hujan endapannya sangat banyak, sehingga air tidak tertampung di bendungan. Maka saat musim kemarau seperti saat ini banyak lahan yang tidak bisa dimanfaatkan,” ujar Kristian saat dihubungi, Selasa (15/8/2023).

Kristian mengatakan, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah pengerukan dan normalisasi.

Dengan begitu, air bisa tertampung sehingga saat memasuki musim kemarau lahan pertanian bisa dimanfaatkan untuk budidaya tanaman lain, selain padi.

“Selama ini air tidak ditampung tapi langsung ke lahan pertanian warga. Konsekuensinya banyak lahan yang tidak kebagian air. Apalagi debit airnya kecil,” ujarnya.

“Kalau bendungan ini sudah dikeruk, pasti musim seperti sekarang ini itu 300 sampai 400 hektar lahan bisa tertangani. Sekarang ini hanya sekitar 200 hektar,” tambahnya.

Baca juga: 3 dari 34 Desa Rawan Krisis Air di Bangka Barat Alami Kekeringan

Kristian berujar, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk memperbaiki bendungan tersebut, apalagi kondisi keuangan yang terbatas.

Meski demikian, dirinya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melaporkan kondisi tersebut.

“Kita sudah berikan data ke Dinas Pertanian, termasuk potensi bencana kekeringan. Kita tidak punya anggaran khusus untuk perbaikan bendungan, tapi saya sudah koordinasi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com