BANGKA BELITUNG, KOMPAS.com - Tiga desa di Kabupaten Bangka Barat mengalami krisis air bersih karena kemarau dan dampak fenomena El Nino.
Untuk mengatasi masalah ini, BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengerahkan dua mobil tangki air untuk membantu warga.
Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa mengatakan, pihaknya telah mendata dan menetapkan 34 desa rawan terjadi krisis air bersih.
Baca juga: Sumur Mengering dan Debit Sungai Surut, Warga Cianjur Terancam Krisis Air Bersih
"Saat ini tiga dari 34 desa rawan krisis air bersih ini telah terjadi kekeringan dan kami telah mengerahkan bantuan untuk membantu warga desa tersebut," ujarnya.
Dalam mengatasi bencana kekeringan, kata dia, BPBD tidak hanya menyiagakan mobil tangki air tetapi juga memanfaatkan embung dan "kolong-kolong" yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum (DPU) provinsi, kabupaten/kota, maupun dikelola masyarakat.
"Kolong" adalah sebutan di daerah setempat untuk bekas penambangan bijih timah yang dimanfaatkan masyarakat untuk sumber air bersih.
BPBD Provinsi Kepulauan Babel juga telah bekerja sama dengan PDAM guna memenuhi kebutuhan air bersih untuk konsumsi masyarakat.
Baca juga: Kekeringan, Warga di Ngawi Terpaksa Gunakan Air Bengawan Solo yang Kadang Berwarna Hitam
"Kami siap menyalurkan air bersih layak minum ke rumah-rumah masyarakat yang mengalami krisis air bersih ini," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat yang mengalami krisis air bersih ini untuk segera melapor agar memudahkan tim BPBD mendistribusikan air untuk kebutuhan keseharian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.