LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sebanyak empat kecelakaan kapal wisata terjadi di Perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir.
Dari empat kejadian itu, satu orang meninggal. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak bisa tertolong.
Kompas.com merangkum empat kecelakaan tersebut.
11 Juli 2023
Pertama, kecelakaan kapal tenggelam terjadi pada Selasa 11 Juli 2023.
Kapal Wisata Dragonet yang mengangkut 18 penumpang mengalami patah kemudi saat berlayar dari Pulau Padar menuju Pulau Komodo.
Kapal tersebut membawa 2 orang wisatawan asing dari Malaysia, 10 orang WNI, 1 orang guide, dan 5 orang kru kapal.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
17 Juli 2023
Kedua, kapal tenggelam pada Senin 17 Juli. Sebuah sekoci milik kapal wisata KM Kaia tenggelam di perairan Pulau Mauwang akibat dihantam gelombang.
Kejadian itu mengakibatkan Alex Susanto Salim (43) seorang wisatawan domestik meninggal dunia.
Korban sempat dievakuasi tim SAR Pos Manggarai Barat ke Rumah Sakit Siloam, terapi nyawanya tak tertolong.
22 Juli 2023
Ketiga, kapal KM Teman Baik tenggelam pada Sabtu 22 Juli 2023.
Kapal itu mengangkut 9 orang wisatawan asing asal Malaysia tenggelam di perairan Pink Beach, Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
5 Agustus 2023
Kapal wisata kandas di Perairan Pulau Kelor, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, NTT, pada Sabtu 5 Agustus 2023.
Kapal wisata yang mengangkut 37 wisatawan itu berlayar dari NTB menuju Labuan Bajo. Sebanyak 33 orang di antaranya merupakan wisatawan asing, sementara empat lainnya wisatawan domestik.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Satgas tersebut dibentuk untuk menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan yang berkunjung di dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) dan obyek wisata lainnya di sekitar Labuan Bajo.
Baca juga: Penjelasan BKSDA soal Komodo yang Melintas di Jalan Golo Mori Labuan Bajo
"Kita sedang menyusun Peraturan Bupati. Targetnya bulan depan Satgas telah dibentuk," kata Adrianus di Labuan Bajo, Kamis (10/8/2023).
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, lanjut dia, sangat prihatin dengan semakin banyaknya kecelakaan kapal wisata di perairan Taman Nasional Komodo.
Sebab, maraknya peristiwa kapal wisata yang berlayar di perairan Taman Nasional Komodo bisa merusak citra pariwisata Labuan Bajo.
Sehingga, untuk menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo, perlu adanya Satgas.
Baca juga: Penjelasan BKSDA soal Komodo yang Melintas di Jalan Golo Mori Labuan Bajo
"Satgas ini memastikan, sebelum berlayar kapal wisata harus melengkapi dokumen terlebih dahulu. Kalau dokumen tidak lengkap, tidak perlu kasih izin berlayar," katanya.
Ia menambahkan, Satgas penertiban kapal wisata terdiri dari sejumlah unsur, di antaranya Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Polres Manggarai Barat, Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Labuan Bajo.
Lalu, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Labuan Bajo, Kodim 1612 Ruteng, Basarnas, Balai TNK, BMKG, dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPO-LBF).
Selain itu, Imigrasi Labuan Bajo, Bea Cukai Labuan Bajo, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan, Dinas Perizinan, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.