Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kapal Wisata Tenggelam di Perairan Labuan Bajo dalam Sebulan, Ini Langkah Pemkab

Kompas.com - 10/08/2023, 11:28 WIB
Nansianus Taris,
Krisiandi

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sebanyak empat kecelakaan kapal wisata terjadi di Perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir.

Dari empat kejadian itu, satu orang meninggal. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak bisa tertolong.

Kompas.com merangkum empat kecelakaan tersebut.

11 Juli 2023

Pertama, kecelakaan kapal tenggelam terjadi pada Selasa 11 Juli 2023.

Kapal Wisata Dragonet yang mengangkut 18 penumpang mengalami patah kemudi saat berlayar dari Pulau Padar menuju Pulau Komodo.

Kapal tersebut membawa 2 orang wisatawan asing dari Malaysia, 10 orang WNI, 1 orang guide, dan 5 orang kru kapal.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

17 Juli 2023

Kedua, kapal tenggelam pada Senin 17 Juli. Sebuah sekoci milik kapal wisata KM Kaia tenggelam di perairan Pulau Mauwang akibat dihantam gelombang.

Kejadian itu mengakibatkan Alex Susanto Salim (43) seorang wisatawan domestik meninggal dunia.

Korban sempat dievakuasi tim SAR Pos Manggarai Barat ke Rumah Sakit Siloam, terapi nyawanya tak tertolong.

22 Juli 2023

Ketiga, kapal KM Teman Baik tenggelam pada Sabtu 22 Juli 2023.

Kapal itu mengangkut 9 orang wisatawan asing asal Malaysia tenggelam di perairan Pink Beach, Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

5 Agustus 2023

Kapal wisata kandas di Perairan Pulau Kelor, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, NTT, pada Sabtu 5 Agustus 2023.

Kapal wisata yang mengangkut 37 wisatawan itu berlayar dari NTB menuju Labuan Bajo. Sebanyak 33 orang di antaranya merupakan wisatawan asing, sementara empat lainnya wisatawan domestik.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Bikin Satgas lewat Perbup

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai Barat Adrianus Gunawan mengatakan, Pemda tengah membentuk Satgas penertiban kapal wisata.

Satgas tersebut dibentuk untuk menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan yang berkunjung di dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) dan obyek wisata lainnya di sekitar Labuan Bajo.

Baca juga: Penjelasan BKSDA soal Komodo yang Melintas di Jalan Golo Mori Labuan Bajo

"Kita sedang menyusun Peraturan Bupati. Targetnya bulan depan Satgas telah dibentuk," kata Adrianus di Labuan Bajo, Kamis (10/8/2023).

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, lanjut dia, sangat prihatin dengan semakin banyaknya kecelakaan kapal wisata di perairan Taman Nasional Komodo.

Sebab, maraknya peristiwa kapal wisata yang berlayar di perairan Taman Nasional Komodo bisa merusak citra pariwisata Labuan Bajo.

Sehingga, untuk menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo, perlu adanya Satgas.

Baca juga: Penjelasan BKSDA soal Komodo yang Melintas di Jalan Golo Mori Labuan Bajo

"Satgas ini memastikan, sebelum berlayar kapal wisata harus melengkapi dokumen terlebih dahulu. Kalau dokumen tidak lengkap, tidak perlu kasih izin berlayar," katanya.

Ia menambahkan, Satgas penertiban kapal wisata terdiri dari sejumlah unsur, di antaranya Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Polres Manggarai Barat, Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Labuan Bajo.

Lalu, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Labuan Bajo, Kodim 1612 Ruteng, Basarnas, Balai TNK, BMKG, dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPO-LBF).

Selain itu, Imigrasi Labuan Bajo, Bea Cukai Labuan Bajo, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan, Dinas Perizinan, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com