Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan Maut di Dompu NTB Berujung Kemarahan Warga

Kompas.com - 27/07/2023, 10:00 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Peristiwa kecelakaan maut truk dan sepeda motor menewaskan tiga orang yang merupakan satu keluarga di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kecelakaan tersebut berujung aksi penyerangan massa terhadap gudang perusahaan diduga pemilik truk tersebut.

Tabrakan itu juga menyisakan kisah pilu. Seorang bocah delapan tahun kini menjadi yatim piatu.

Baca juga: Truk Tabrak Motor di Dompu, Tiga Orang dalam Satu Keluarga Tewas

Suami, istri dan anak meninggal

Peristiwa kecelakaan terjadi pada di Desa Jambu, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Senin (24/7/2023) sekitar pukul 14.40 Wita.

Tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia adalah pasangan suami istri Adi Suwandi (26), Rachmawati (27), dan anak laki-laki mereka yang berusia 2 tahun 6 bulan bernama M.Gibran.

Baca juga: Buntut 1 Keluarga Tewas Tertabrak Truk di Dompu, Warga Geruduk Gudang Alat Berat Perusahaan

Salah satu anggota keluarga korban, Ahmadin mengungkapkan, Rachmawati sedang dalam kondisi hamil empat bulan.

"Istri korban yang ikut tewas dalam kecelakaan itu sedang hamil empat bulan," kata Ahmadin, salah seorang anggota keluarga korban saat dikonfirmasi, Selasa (25/7/2023).

Yatim piatu

Selain merenggut tiga korban jiwa, lanjut Ahmadin, satu keluarga tersebut meninggalkan seorang anak laki-laki yang masih hidup berinisial FI (8).

Bocah yang baru duduk di bangku kelas 2 SD itu kini menjadi yatim piatu setelah ayah, ibu dan adiknya meninggal dunia.

Saat ini korban tinggal bersama keluarga sang ayah di Desa Wawonduru, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu.

"Satu orang masih hidup, anak laki-laki korban. Dia ikut saat kejadian, tapi dia dibonceng oleh pamannya," ungkap dia.

Kronologi kecelakaan

Anggota Satlantas Polres Dompu saat olah TKP kecelakaan yang menewaskan satu keluarga di Dompu, Senin (24/7/2023).Kompas.com/ Doc. Rusnadin Anggota Satlantas Polres Dompu saat olah TKP kecelakaan yang menewaskan satu keluarga di Dompu, Senin (24/7/2023).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pajo, Ipda Rusnadin mulanya Andi Suwandi bersama istri dan anaknya berangkat menuju objek wisata Wadu Jao.

Sampai di Dusun Pandai, Desa Jambu, tiba-tiba dari arah yang sama datang truk bermuatan tanah yang dikemudikan oleh Yaser (35), warga dari Desa Daha, Kecamatan Huu.

Yaser hendak menyalip kendaraan korban. Namun karena melaju dengan kecepatan tinggi, truk menyerempet kendaraan tersebut. Akibat benturan, ketiga korban terlindas.

"Karena merasa sudah menabrak pengendara sepeda motor tersebut sopir truk tidak berhenti, dia langsung melarikan diri," ujarnya.

Baca juga: Tersangka Korupsi Alat Metrologi Dompu Sebut Pelaksanaan Proyek Didampingi TP4D Kejari

Saat berupaya melarikan diri menggunakan truk itu, lanjut Rusnadin, sopir tak sadar bahwa ada satu korban yang tersangkut di gardan truk tersebut.

Korban pun sempat terseret sejauh 4 kilometer. Sopir berhenti dan mengamankan diri ke Mapolsek Huu.

"Korban saat itu langsung dievakuasi ke rumah sakit, dan sopir mengamankan diri di Polsek Huu," jelasnya.

Rusnadin mengatakan, setelah mengevakuasi ketiga korban ke rumah sakit, jajaran Satlantas Polres Dompu langsung melakukan olah TKP untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Selain itu, polisi juga menggali keterangan saksi-saksi dilokasi kejadian termasuk mengamankan satu unit sepeda motor milik korban.

"Olah itu TKP dilakukan untuk kepentingan penyelidikan," katanya.

Kemarahan massa

Sehari setelah tabrakan maut atau Selasa (27/7/2023) warga yang geram lalu menggeduruk perusahaan alat berat yang diduga merupakan pemilik truk.

Massa juga melakukan aksi blokade jalan di batas KelurahanMonta Baru dan Kandai II, serta menyerang gudang alat berat milik perusahaan.

Selain memblokade jalan dengan merintangi kayu, batu hingga membakar ban bekas, warga juga secara bergantian melempar atap dan kaca bangunan gudang tersebut.

Baca juga: Jelang MotoGP, Pelaku Perhotelan di NTB Diimbau Tak Naikkan Harga Kamar Terlalu Tinggi

Perwakilan massa, Ahmadin menuntut jaminan dari pihak perusahaan untuk masa depan bocah anak korban kecelakaan.

"Anak korban ini sekarang sudah yatim piatu. Makanya kami meminta jaminan dari pihak perusahan untuk masa depan anak ini," kata dia.

Menurutnya, perusahaan harus bertanggung jawab atas pendidikan, kesehatan hingga pekerjaan bagi FI (8), anak laki-laki dari korban kecelakaan tersebut.

Kompas.com sudah berupaya mengonfirmasi pihak perusahaan namun belum mendapatkan jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Regional
Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Regional
Soal 'Study Tour', ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Soal "Study Tour", ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Regional
Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Regional
Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Regional
Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Regional
Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Regional
Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com