Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang MotoGP, Pelaku Perhotelan di NTB Diimbau Tak Naikkan Harga Kamar Terlalu Tinggi

Kompas.com - 26/07/2023, 19:45 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Jamaluddin Malady meminta pelaku usaha perhotelan di Lombok untuk tidak menaikkan tarif kamar terlalu tinggi menjelang perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Oktober 2023.

Jamal berharap para pelaku perhotelan patuh terhadap Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi.

"Makanya kita mengimbau pengusaha hotel di Lombok melaksanakan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi," kata Jamal melalui sambungan telepon, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Tiket MotoGP Mandalika Akan Diluncurkan pada Minggu Pertama Juli 2023

Jamal menerangkan, pergub tersebut telah mengatur zona tarif hotel saat ada event internasional MotoGP.

Pada zona utama, yakni di wilayah tempat terselenggaranya MotoGP, pengelola hotel dapat menaikkan harga hingga tiga kali dari harga normal.

Baca juga: Event MotoGP 2022 Masih Sisakan Utang Rp 7,8 Miliar di RSUD NTB

Sementara di zona satu, yakni di Kota Mataram dan Lombok Barat, bisa menaikkan harga hingga dua kali. Sedangkan di zona 2, yakni Lombok Utara dan Lombok Timur bagian timur bisa menaikkan harga sekali dari harga normal.

"Misal wilayah zona utama seperti Mandalika sekitarnya itu bisa menaikkan harga 3 kali, semisal harga hotel biasanya Rp 1 juta, jadi bisa naik menjadi Rp 4 juta. Kemudian zona 1, bisa naik jadi Rp 3 juta, dan zona 2 di wilayah Gili Trawangan atau Sembalun sekitar bisa naik jadi Rp 2 juta," jelas Jamal.

Jamal mengatakan, pergub tersebut tidak memiliki sanksi, namun diharapkan para pelaku hotel taat pada aturan tersebut.

"Iya memang enggak ada sanksi, tapi kita harus bekerja sama agar pariwisata kita maju. Jangan sampai gara-gara harga hotel kita yang melambung tinggi, para tamu kita enggan untuk untuk menginap di sini dan malah memilih nginap di Bali," kata Jamal.

Terlebih, kata Jamal, saat ini ada kapal cepat dari Bali ke Lombok yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam.

"Kan sekarang ada kapal cepat dari Bali ke Lombok. Kalau harga hotelnya tinggi mereka akan lebih memilih nginap di Bali, hotelnya terjangkau dan hanya butuh kapal cepat 2 jam dari Bali ke Lombok, biayanya mereka lebih rendah, ini yang harus kita sadari bersama," kata Jamal.

Selain itu, Jamal berharap agar pelaku perhotelan tidak menjual sewa kamar ke makelar.

"Kita imbau agar pelaku hotel juga, meminta agar tiket yang sudah di-booking agar tidak dijual lagi dengan harga yang tinggi," kata Jamal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com