Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kepsek Dicopot Buntut Seragam Sekolah Rp 2,3 Juta | Sertifikat Tanah Jaminan Utang Malah Balik Nama di BPN

Kompas.com - 27/07/2023, 06:00 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Norhadin dicopot dari jabatan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Pencopotan tersebut sebagai buntut penjualan seragam sekolah seharga Rp 2.360.000 yang dinilai terlalu mahal oleh para wali murid.

Berita tersebut menjadi sorotan pembaca Kompas.com hingga menjadi populer di urutan pertama.

Selain itu, ada juga berita terkait sejumlah warga di wilayah Garon Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang resah lantaran sertifikat tanah mereka telah dibalik nama saat dijadikan jaminan utang.

Adapun lima berita populer nusantara dirangkum Kompas.com pada Rabu (25/7/2023) sebagai berikut.

1. Kepsek Dicopot Buntut Seragam Sekolah Seharga Rp 2,3 Juta

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Norhadin dicopot dari jabatan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Pencopotan tersebut sebagai buntut penjualan seragam sekolah seharga Rp 2.360.000 yang dinilai terlalu mahal oleh para wali murid.

Bermula keluhan wali murid Salah satu wali murid asal Tulungagung berinisial NN (41) mengeluhkan harga seragam sekolah sang anak.

Menurut NN, pihak sekolah menjual seragam dengan harga dua kali lipat lebih mahal dibanding harga pasaran.

NN menyebutkan perincian pembayaran seragam sekolah yang harus dibayarkan oleh orangtua siswa. Total paket seragam seharga Rp 2.360.000.

"Harga tersebut masih dalam bentuk kain lembaran, untuk menjahit kembali mengeluarkan biaya," kata dia.

Baca selengkapnya: Penjualan Seragam Sekolah Seharga Rp 2,3 Juta Berujung Pencopotan Kepsek

2. Sertifikat Tanah Jaminan Utang Tiba-tiba Sudah Balik Nama di BPN

Warga Candigaron usai mengecek sertifikat miliknya di BPN Kabupaten SemarangKOMPAS.com/Ist Warga Candigaron usai mengecek sertifikat miliknya di BPN Kabupaten Semarang
Sejumlah warga di wilayah Garon Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah resah.

Penyebabnya, sertifikat tanah mereka telah dibalik nama saat dijadikan jaminan utang. Hal ini dialami oleh Edi Juwandi Yanto.

Dia mengatakan permasalahan yang dialami warga bermula saat mereka meminjam uang kepada seseorang yang berinisial NS.

"Dia memiliki vila di Sumowono, tapi domisili di Kota Semarang. Besaran pinjaman tiap warga berbeda-beda, mulai Rp 30 juta, yang paling banyak saya Rp 250 juta," jelasnya saat dihubungi, Rabu (26/7/2023).

"Untuk besaran bunga berbeda-beda juga mulai 5 sampai 10 persen tergantung kesepakatan. Itu bunga ada yang per bulan dan tahun," kata Edi.

Baca selengkapnya: Kagetnya Warga di Kabupaten Semarang, Sertifikat Tanah Jaminan Utang Tiba-tiba Sudah Balik Nama di BPN

3. Cincin Tersangkut di Alat Kelamin Warga Demak

Warga Kabupaten Demak minta bantuan Damkar Semarang untuk melepaskan cincin di alat kelaminnya KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Warga Kabupaten Demak minta bantuan Damkar Semarang untuk melepaskan cincin di alat kelaminnya 
Warga Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah berinisial NS terpaksa datang ke Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang untuk melepaskan cincin yang terpasang di alat kelaminnya.

Kabid Operasional dan Penyelamatan Damkar Kota Semarang, Untung Sugiono mengatakan, korban datang ke Kantor Damkar Semarang diantar oleh istrinya pada Selasa (25/7/2023) lalu.

"Sebenarnya sudah terpasang sejak Senin tapi keluarga baru mengetahui Selasa," jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (26/7/2023).

Dia menjelaskan NS dan istrinya tiba di Kantor Damkar Semarang sekitar pukul 14.55 WIB. Selain istrinya, NS juga ditemani kakak perempuannya.

"Dia sudah datang dua kali ini. Dengan kasus yang sama," paparnya.

Baca selengkapnya: Cincin Tersangkut di Alat Kelamin, Warga Demak Ini Dua Kali Datangi Damkar Kota Semarang

4. Kronologi Eskalator Bandara Juanda Alami Kerusakan

Sejumlah penumpang berada di pintu keberangkatan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Sejumlah penumpang berada di pintu keberangkatan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
Eskalator di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur mengalami kerusakan pada Rabu (26/7/2023) pagi.

Peristiwa tidak berfungsinya eskalator Bandara Juanda yang berada di area check in Terminal 2 itu terjadi pukul 06.30 WIB.

Humas PT Angkasa Pura I Juanda, Yuristo Ardhi Hanggoro membenarkan peristiwa tersebut.

Menurutnya eskalator yang berada di area check in Terminal 2 tidak berfungsi normal.

Berdasarkan rekaman CCTV, lanjut Yuristo, saat kejadian, kondisi area check in terpantau cukup ramai.

Namun, penumpang yang menggunakan eskalator tidak banyak. Ia menjelaskan, hanya ada satu penumpang yang sempat menggunakan eskalator, namun segera melompat di pijakan terakhir.

Setelah itu baru diketahui eskalator tak berfungsi dan mengalami kerusakan.

"Pada rekaman (CCTV) terlihat penumpang perempuan maskapai Cathay Pacific CX780 tujuan Surabaya-Hong Kong yang hampir tiba di pijakan terakhir eskalator sebelum kerusakan terjadi sehingga sempat melompat," kata Yuristo kepada Kompas.com, Rabu (26/7/2023).

Baca selengkapnya: Kronologi Eskalator Bandara Juanda Alami Kerusakan, 1 Penumpang Nyaris Jadi Korban, Angkasa Pura Minta Maaf

5. Ada Warga Blora Diterima Akpol, Wakapolri Merasa Lega

Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto saat meninjau bakti sosial dan bakti kesehatan di Mapolres Blora, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2023)Dok. Polres Blora Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto saat meninjau bakti sosial dan bakti kesehatan di Mapolres Blora, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2023)

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Agus Andrianto menyebut salah seorang warga Blora telah lolos seleksi penerimaan taruna akademi kepolisian (Akpol) tahun 2023.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan di Mapolres Blora, Jawa Tengah, pada Rabu (26/7/2023).

Dari total 300 calon taruna dan taruni Akpol 2023, salah seorang di antaranya merupakan warga Blora, Jawa Tengah, yang juga merupakan kampung halaman dari Wakapolri.

"Di mana salah satunya adalah warga Kabupaten Blora mewakili Kabupaten Blora untuk mengikuti pendidikan taruna akademi kepolisian tahun anggaran 2023," ucap Agus di lokasi.

Eks Kabareskrim Polri tersebut mengaku dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada warga Blora yang diterima sebagai taruna akpol.

"Dalam beberapa periode ada kekosongan keterwakilan warga kabupaten Blora untuk mengikuti pendidikan di akademi kepolisian," kata dia.

Baca selengkapnya: Ada Warga Blora Diterima Akpol, Wakapolri Merasa Lega

 

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana, Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf, Kontributor Surabaya, Ghinan Salman, Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com