KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Norhadin dicopot dari jabatan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Pencopotan tersebut sebagai buntut penjualan seragam sekolah seharga Rp 2.360.000 yang dinilai terlalu mahal oleh para wali murid.
Berita tersebut menjadi sorotan pembaca Kompas.com hingga menjadi populer di urutan pertama.
Selain itu, ada juga berita terkait sejumlah warga di wilayah Garon Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang resah lantaran sertifikat tanah mereka telah dibalik nama saat dijadikan jaminan utang.
Adapun lima berita populer nusantara dirangkum Kompas.com pada Rabu (25/7/2023) sebagai berikut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Norhadin dicopot dari jabatan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Pencopotan tersebut sebagai buntut penjualan seragam sekolah seharga Rp 2.360.000 yang dinilai terlalu mahal oleh para wali murid.
Bermula keluhan wali murid Salah satu wali murid asal Tulungagung berinisial NN (41) mengeluhkan harga seragam sekolah sang anak.
Menurut NN, pihak sekolah menjual seragam dengan harga dua kali lipat lebih mahal dibanding harga pasaran.
NN menyebutkan perincian pembayaran seragam sekolah yang harus dibayarkan oleh orangtua siswa. Total paket seragam seharga Rp 2.360.000.
"Harga tersebut masih dalam bentuk kain lembaran, untuk menjahit kembali mengeluarkan biaya," kata dia.
Baca selengkapnya: Penjualan Seragam Sekolah Seharga Rp 2,3 Juta Berujung Pencopotan Kepsek
Penyebabnya, sertifikat tanah mereka telah dibalik nama saat dijadikan jaminan utang. Hal ini dialami oleh Edi Juwandi Yanto.
Dia mengatakan permasalahan yang dialami warga bermula saat mereka meminjam uang kepada seseorang yang berinisial NS.
"Dia memiliki vila di Sumowono, tapi domisili di Kota Semarang. Besaran pinjaman tiap warga berbeda-beda, mulai Rp 30 juta, yang paling banyak saya Rp 250 juta," jelasnya saat dihubungi, Rabu (26/7/2023).
"Untuk besaran bunga berbeda-beda juga mulai 5 sampai 10 persen tergantung kesepakatan. Itu bunga ada yang per bulan dan tahun," kata Edi.
Baca selengkapnya: Kagetnya Warga di Kabupaten Semarang, Sertifikat Tanah Jaminan Utang Tiba-tiba Sudah Balik Nama di BPN
Kabid Operasional dan Penyelamatan Damkar Kota Semarang, Untung Sugiono mengatakan, korban datang ke Kantor Damkar Semarang diantar oleh istrinya pada Selasa (25/7/2023) lalu.
"Sebenarnya sudah terpasang sejak Senin tapi keluarga baru mengetahui Selasa," jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (26/7/2023).
Dia menjelaskan NS dan istrinya tiba di Kantor Damkar Semarang sekitar pukul 14.55 WIB. Selain istrinya, NS juga ditemani kakak perempuannya.
"Dia sudah datang dua kali ini. Dengan kasus yang sama," paparnya.
Baca selengkapnya: Cincin Tersangkut di Alat Kelamin, Warga Demak Ini Dua Kali Datangi Damkar Kota Semarang
Peristiwa tidak berfungsinya eskalator Bandara Juanda yang berada di area check in Terminal 2 itu terjadi pukul 06.30 WIB.
Humas PT Angkasa Pura I Juanda, Yuristo Ardhi Hanggoro membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya eskalator yang berada di area check in Terminal 2 tidak berfungsi normal.
Berdasarkan rekaman CCTV, lanjut Yuristo, saat kejadian, kondisi area check in terpantau cukup ramai.
Namun, penumpang yang menggunakan eskalator tidak banyak. Ia menjelaskan, hanya ada satu penumpang yang sempat menggunakan eskalator, namun segera melompat di pijakan terakhir.
Setelah itu baru diketahui eskalator tak berfungsi dan mengalami kerusakan.
"Pada rekaman (CCTV) terlihat penumpang perempuan maskapai Cathay Pacific CX780 tujuan Surabaya-Hong Kong yang hampir tiba di pijakan terakhir eskalator sebelum kerusakan terjadi sehingga sempat melompat," kata Yuristo kepada Kompas.com, Rabu (26/7/2023).
Baca selengkapnya: Kronologi Eskalator Bandara Juanda Alami Kerusakan, 1 Penumpang Nyaris Jadi Korban, Angkasa Pura Minta Maaf
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Agus Andrianto menyebut salah seorang warga Blora telah lolos seleksi penerimaan taruna akademi kepolisian (Akpol) tahun 2023.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan di Mapolres Blora, Jawa Tengah, pada Rabu (26/7/2023).
Dari total 300 calon taruna dan taruni Akpol 2023, salah seorang di antaranya merupakan warga Blora, Jawa Tengah, yang juga merupakan kampung halaman dari Wakapolri.
"Di mana salah satunya adalah warga Kabupaten Blora mewakili Kabupaten Blora untuk mengikuti pendidikan taruna akademi kepolisian tahun anggaran 2023," ucap Agus di lokasi.
Eks Kabareskrim Polri tersebut mengaku dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada warga Blora yang diterima sebagai taruna akpol.
"Dalam beberapa periode ada kekosongan keterwakilan warga kabupaten Blora untuk mengikuti pendidikan di akademi kepolisian," kata dia.
Baca selengkapnya: Ada Warga Blora Diterima Akpol, Wakapolri Merasa Lega
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana, Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf, Kontributor Surabaya, Ghinan Salman, Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.