Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Warga TTS Meninggal, Disebut Sempat Konsumsi Daging Babi yang Sakit, Ini Penjelasan Dinkes

Kompas.com - 21/07/2023, 06:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Seorang warga Desa Lakat, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransina Nesimnasi (38), meninggal dunia.

Kepala Kepolisian Sektor Amanuban Barat Inspektur Polisi Satu (Iptu) Jenedi Lian mengungkapkan, Fransina sebelumnya diduga sempat mengonsumsi daging babi yang sakit.

Seorang warga lainnya yang ikut menyantap daging tersebut, Amelia Naklui (57) menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

Baca juga: Keracunan Massal, Puluhan ASN di Gowa Sulsel Dilarikan ke RS

"Total ada 51 warga yang makan daging babi, (dari jumlah itu) satu meninggal dan satunya sakit dan dirawat di rumah sakit," kata Jenedi kepada Kompas.com, Kamis (20/7/2023) malam.

"Warga yang meninggal dunia dan yang sakit ini, diduga mengonsumsi daging babi yang tidak sehat," kata dia.

Baca juga: Warga Duga 21 Kucing yang Mati Mendadak di Sunter Muara karena Keracunan

Jenedi menuturkan, kejadian itu bermula pada Senin (17/7/2023) sekitar pukul 10.00 Wita bertempat di rumah Fransina Nesimnasi, sejumlah warga menyembelih seekor babi milik Fransina.

Alasan babi itu dipotong, karena dalam keadaan sakit.

"Warga beranggapan, dari pada mati lebih baik segera dipotong. Apalagi di lingkungan tempat tinggal korban, banyak babi mati karena penyakit," ungkap Jenedi.

Baca juga: Melahirkan Seorang Diri di Kebun, Siswi SMA di Kupang Tega Buang Bayinya

Setelah dipotong, warga beramai-ramai menyantap daging yang dihidangkan dengan cara dibakar. Korban pun ikut menyantap mulai dari pagi hingga malam hari.

Selanjutnya, pada Selasa (18/7/2023) pukul 12.00 Wita Fransina tidak sadarkan diri.

Dia lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe untuk menjalani perawatan medis.

Namun, sekitar pukul 19.30 Wita Fransina dinyatakan meninggal dunia.

"Sesuai keterangan keluarga, korban mengalami pembuluh darah yang pecah karena tekanan darah tinggi," ungkap dia.

Setelah kejadian, petugas dari Puskesmas Tetaf dan Dinas Peternakan Kabupaten TTS datang ke lokasi kejadian dan melakukan pendataan terhadap warga yang mengonsumsi daging babi tersebut.

"Terdata 51 orang di Desa Lakat telah mengonsumsi daging babi tersebut. Setelah didata sampel daging babi dibawa oleh ke Dinas Peternakan untuk nantinya diteliti apakah daging tersebut mengandung penyakit apa tidak," kata dia.

Setelah didata, terdapat warga bernama Amelia Naklui (57) mengeluhkan pusing dan mual, sehingga dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Daftar 10 Negara Penghasil Daging Babi Terbesar di Dunia

Saat ini, Amelia masih menjalani perawatan medis. Sedangkan jenazah Fransina telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS Karolina RA Tahun mengatakan, pihaknya telah mengirim tim untuk menginvestigasi hal itu.

"Hasil investigasi tim kita dari Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, tidak ada keracunan daging seperti informasi yang beredar. Almarhumah ini punya riwayat hipertensi. Dia memang sempat makan daging banyak dan juga minum sopi," kata Karolina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com