Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Polisi Tabrak Motor Penyelundup Sabu 9 Kg di Bengkalis

Kompas.com - 20/07/2023, 15:23 WIB
Idon Tanjung,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Aparat kepolisian terpaksa menabrak motor pelaku penyelundup berinisial MH (23), warga Bengkalis, yang hendak kabur saat penangkapan. 

Pelaku diduga kurir jenis sabu dan pil ekstasi dari Malaysia, di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau dan terlibat jaringan narkotika internasional.

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro mengatakan, dari tangan pelaku petugas menyita barang bukti 9 kilogram sabu dan 1.615 butir pil ekstasi.

"Barang bukti sabu dan pil ekstasi yang kami sita ini diselundupkan dari Malaysia," kata Setyo kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Kurir 115 Kilogram Sabu di Palembang Dituntut Hukuman Mati

Setyo menjelaskan, pengungkapan kasus peredaran narkotika jaringan internasional dilakukan tim gabungan Polres Bengkalis, Polsek Rupat dan Bea Cukai, Jumat (7/7/2023) lalu.

Awalnya, petugas mendapat informasi dari masyarakat tentang adanya rencana penyelundupan narkotika dari Malaysia ke Indonesia melalui Pulau Rupat.

"Tim melakukan penyelidikan dan pengintaian di laut maupun di darat," sebut Setyo.

Lalu, tim darat melihat pelaku MH mengendarai sepeda motor melintas di jalan Desa Pangkalan Nyirih, Kecamatan Rupat.

Pada saat akan ditangkap polisi, pelaku mencoba melarikan diri. Kemudian, petugas melakukan pengejaran dan menabrak sepeda motor pelaku.

"Tim mengadang pelaku dan menabrak sepeda motornya. Pelaku akhirnya ditangkap," kata Setyo.

Baca juga: Kronologi Penangkapan 2 Pelaku Perdagangan Orang di Lamongan

 

Polres Bengkalis bersama pihak terkait memperlihatkan barang bukti narkotika yang diungkap dari jaringan internasional, di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (20/7/2023).Dok. Polres Bengkalis Polres Bengkalis bersama pihak terkait memperlihatkan barang bukti narkotika yang diungkap dari jaringan internasional, di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (20/7/2023).
Setelah dilakukan penggeledahan, sambung dia, tim mendapati 9 bungkus sabu dengan berat 9 kilogram dan 1 bungkus pil ekstasi sebanyak 1.615 butir.

Selain itu, petugas juga menyita 1 unit handphone, 1 buah tas, dan 1 unit sepeda motor.

Kepada polisi, pelaku MH mengaku diperintahkan oleh seseorang berinisial A untuk membawa sabu dan ekstasi tersebut ke kota Dumai.

"Pelaku mengaku disuruh oleh A, yang saat ini masih dalam penyelidikan. Setelah barang tersebut tiba di Dumai, pelaku akan dihubungi oleh orang lain yang merupakan bagian dari jaringan ini," ungkap Setyo.

Pelaku MH juga mengaku dijanjikan upah sebesar Rp 20 juta oleh A untuk mengantarkan barang haram itu. Namun, pelaku baru menerima uang Rp 500.000.

"Pelaku MH mengaku sudah dua kali terlibat penyelundupan narkotika atas perintah dari A," kata Setyo.

Sementara itu, Setyo menambahkan, hari ini pihaknya juga melakukan pemusnahan barang bukti 10 kilogram sabu dan 17.000 butir pil ekstasi yang diungkap sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com