Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Gagal Terbang di Bandara Lombok, Maskapai Super Air Jet Berikan Penjelasan

Kompas.com - 15/07/2023, 10:35 WIB
Idham Khalid,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Pihak maskapai Super Air Jet memberikan penjelasan atas peristiwa gangguan teknis pada pesawatnya saat akan terbang dari Bandara Lombok menuju Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari menyampaikan permohonan maaf ke pada para penumpang atas ketidaknyamanan akibat insiden yang dialami pesawat.

"Dengan ini menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh tamu super (sebutan untuk penumpang) dalam penerbangan nomor IU-765 dari Lombok menuju Jakarta," kata Azhari dalam keterangan resminya yang diterima, Sabtu (15/7/2023).

Diterangkan Ari bahwa posisi pesawat saat itu tidak dalam jalur landasan pacu. Melainkan masih di jalur penghubung menuju landasan pacu untuk take off.

Baca juga: Mogok di Runway, Super Air Jet Rute Lombok-Jakarta Gagal Terbang

"Pesawat berada di landas hubung (taxiway), pada posisi ini pesawat tidak berada di landas pacu (runway)," kata Azhari.

Mengetahui ada permasalahan teknis, pilot kemudian memutuskan untuk ke pelantaran parkir pesawat untuk dilakukan pemeriksaan.

"Pilot memutuskan untuk kembali ke pelataran parkir pesawat. Hal ini dilakukan guna melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan indikasi yang terdeteksi atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit," katanya.

Pihaknya sangat mengapresiasi keputusan pilot untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang. Hal ini sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan penerbangan sipil yang berlaku.

"Kami ingin menegaskan bahwa pesawat Airbus 320 dengan registrasi PK-STZ telah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan dan dinyatakan dalam kondisi yang layak untuk terbang," kata Azhari.

Dia juga mengatakan setelah kembali ke pelataran parkir, pergerakan pesawat memerlukan waktu untuk berkoordinasi dengan pihak menara lalu lintas udara sehubungan dengan padatnya pesawat yang berangkat dan mendarat di Lombok.

Setelah pesawat berhasil diparkir, pilot dan teknisi melaksanakan pemeriksaan tambahan yang membutuhkan waktu ekstra. Sementara untuk seluruh tamu penumpang diarahkan untuk kembali ke ruang tunggu. Lalu diberangkatkan dengan menggunakan pesawat yang berbeda.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Super Air Jet yang dijadwalkan take off pukul 13.55 WITA tak bergerak setelah memasuki runway Bandara Internasional Lombok.

Pantauan Kompas.com yang menjadi salah satu penumpang, pesawat telah menyentuh landasan pacu kurang lebih sejak pukul 14.30 WITA. Namun sejak memasuki landasan pacu, pesawat tak bergerak sama sekali.

Sekitar pukul 15.30 WITA, pilot pesawat mengumumkan akan mematikan mesin pesawat karena pesawat tidak bisa bergerak. Pilot menyebut akan ada teknisi yang memperbaiki kendala teknis itu. Sedangkan posisi pesawat berada di landasan pacu 13 CAT I.

Penumpang Gelisah

Penumpang pun terlihat gelisah karena pesawat tak kunjung terbang. Salah satunya yang duduk di bangku 9B bernama Ari.

Ari mengatakan ini kali kedua menggunakan maskapai Super Jet Air. Dia sangat kecewa karena mogoknya pesawat ini membuat jadwalnya terganggu.

"Kecewa, tapi prioritasnya sekarang keselamatan," imbuh dia.

Baca juga: Penumpang Super Air Jet Lombok-Jakarta yang Gagal Terbang Diberangkatkan dengan Pesawat Lain

Penumpang lainnya bernama Dimas mengatakan semestinya manajemen harus lebih teliti sebelum lepas landas. Bukan ketika sudah siap untuk terbang, baru menyadari adanya kesalahan teknis di pesawat.

"Saya rasa, kalau memang sedari awal sudah ada kendala dalam mesin pesawat. Seharusnya pilot tidak membiarkan untuk mengambil ancang-ancang," tutur dia.

"Kan kalau udah mandeg (berhenti) seperti ini, kasihan penumpang yang lain. Mana ada anak bayi juga kan. Satu jam lebih lho kita nunggu," sambung Dimas.

Pesawat yang harusnya tiba pukul 14.25 WITA itu harus kembali ke Bandara Internasional Lombok dan para penumpang harus diturunkan kembali.

"Diminta untuk segera duduk karena kita akan kembali ke terminal Lombok," ujar pilot pesawat pada pukul 16.43 WITA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com