Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geopark Bayah Dome di Banten Diusulkan Menjadi Geopark Nasional

Kompas.com - 12/07/2023, 12:16 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Geopark Bayah Dome akan diusulkan Pemerintah Provinsi Banten menjadi Geopark Nasional kepada Pemerintah Pusat melalui Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI).

"Geopark Bayah Dome secara bersama-sama akan kita usahakan menjadi Geopark Nasional," ujar Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar melalui keterangan tertulis, Rabu (12/7/2023).

Dikatakan Al Muktabar, dalam Keputusan Bupati Lebak Nomor: 050/Kep.114-BAPELTIBANGDA/2023 Geopark Bayah Dome mencakup 15 Kecamatan, 179 Desa, dan 5 Kelurahan dengan luas 201.537 hektar.

Baca juga: Pengelola Geopark Maros Pangkep Sebut 2 Pabrik Semen yang Menambang di Sana Bisa Tetap Beroperasi, Ini Alasannya...

Al Muktabar mengusulkan Geopark Bayah Dome menjadi geopark nasional setelah mempertimbangkan aksesibilitas dan visibilitas serta keberadaan potensi Warisan Geologi, Keragaman Geologi, Keanekaragaman Hayati, dan Keragaman Budaya.

“Geopark ini pada dasarnya merupakan model baru dari pembangunan berkelanjutan. Dan kita sebagai perwakilan Pemerintah Pusat yang ada di daerah mendukung akan hal itu sehingga pembangunan di segala aspek terutama ekonomi mampu kita tingkatkan,” kata dia.

Al Muktabar berharap, setelah pemerintah menetaokan Geopark Bayah Dome menjadi Geopark Nasional mampu menciptakan destinasi wisata yang melibatkan masyarakat.

“Sesuai dengan visi misi Geopark Bayah Dome menciptakan destinasi wisata yang inklusif dan mendunia, kita terus berusaha mensejahterakan masyarakat Indonesia karena jika Lebak maju, Banten maju, Indonesia maju,” tandasnya.

Dikaji lama

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, kajian pengembangan Geopark Bayah Dome menjadi Geopark Nasional sudah sangat lama.

Menurut Iti, pengembangan Geopark ini merupakan perubahan dari ekstraksi ke konservasi yang menerapkan filosofi Geopark dengan memuliakan warisan bumi dan menyejahterakan masyarakat.

“Dalam hal tersebut, konservasi menjadi penting untuk dikolaborasikan dengan kegiatan pembangunan melalui pariwisata yang berkelanjutan salah satunya melalui Geopark ini,” kata Iti.

Baca juga: UNESCO Tetapkan Perbukitan Kars Maros Pangkep sebagai Taman Geopark Global, Bagaimana Nasib 2 Pabrik Semen?

Dengan diajukan sebagai Geopark Nasional, diharapkan mampu meningkatkan berbagai potensi lokal yang dapat dikembangkan.

Salah satunya melalui sektor pariwisata yang mampu mengakselerasi pembangunan ekonomi di daerah yang mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan diberikannya amanat menuju Geopark Nasional, tentunya kita harus mengedepankan kesejahteraan masyarakat yang tertuang dalam pembangunan berkelanjutan dengan mengoptimalkan pemulihan ekonomi daerah yang tentunya mengedepankan potensi lokal,” ujar Iti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Main Bola di Pantai, Dua Bocah SD Tewas Terseret Ombak

Main Bola di Pantai, Dua Bocah SD Tewas Terseret Ombak

Regional
Sekolah Dilarang 'Study Tour', Disdik Bakal Beri Sanksi Tegas Bagi yang Melanggar

Sekolah Dilarang "Study Tour", Disdik Bakal Beri Sanksi Tegas Bagi yang Melanggar

Regional
Banten Masuk Peringkat II Realisasi Pendapatan dan Belanja Se-Indonesia, Bapenda Banten Terus Jaga Capaian Target

Banten Masuk Peringkat II Realisasi Pendapatan dan Belanja Se-Indonesia, Bapenda Banten Terus Jaga Capaian Target

Regional
Tiga ASN di Manggarai Timur NTT Ajukan Pensiun Dini demi Jadi Bakal Calon Bupati

Tiga ASN di Manggarai Timur NTT Ajukan Pensiun Dini demi Jadi Bakal Calon Bupati

Regional
Buang Bayinya yang Berumur 3 Hari, Ibu di Blora Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Buang Bayinya yang Berumur 3 Hari, Ibu di Blora Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Regional
Soal Kelanjutan Duet dengan Wabup Basari di Pilkada, Bupati Semarang: Kita Lihat Nanti

Soal Kelanjutan Duet dengan Wabup Basari di Pilkada, Bupati Semarang: Kita Lihat Nanti

Regional
Sakit dan Sempat Dirawat, Jemaah Haji Asal Lubuklinggau Meninggal di Mekkah

Sakit dan Sempat Dirawat, Jemaah Haji Asal Lubuklinggau Meninggal di Mekkah

Regional
Lewat 'Cinta Pekanbaru', Pemkot Pekanbaru Ajak Masyarakat Bergotong-royong dan Peduli Lingkungan Sekitar

Lewat "Cinta Pekanbaru", Pemkot Pekanbaru Ajak Masyarakat Bergotong-royong dan Peduli Lingkungan Sekitar

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Tinggi Kolom Abu 5.000 Meter

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Tinggi Kolom Abu 5.000 Meter

Regional
Mortir Aktif di Magelang Diduga Sisa Perang Dunia II, Kemungkinan Buatan Eropa atau AS

Mortir Aktif di Magelang Diduga Sisa Perang Dunia II, Kemungkinan Buatan Eropa atau AS

Regional
Jasad Pemuda Patah Hati yang Lompat dari Jembatan di Batam Ditemukan

Jasad Pemuda Patah Hati yang Lompat dari Jembatan di Batam Ditemukan

Regional
Gudang Penyimpanan BBM Ilegal di Banjar Digerebek, 4.000 Liter Solar Disita

Gudang Penyimpanan BBM Ilegal di Banjar Digerebek, 4.000 Liter Solar Disita

Regional
28 Artefak Peninggalan Nabi Muhamad Dipamerkan di Ambon, Warga Terharu dan Menangis

28 Artefak Peninggalan Nabi Muhamad Dipamerkan di Ambon, Warga Terharu dan Menangis

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
14 Pembeli Narkoba Tepergok di Tengah Penggerebekan BNNP Jambi

14 Pembeli Narkoba Tepergok di Tengah Penggerebekan BNNP Jambi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com