Lebih lanjut Hidayat mengatakan, daun talas dikirim ke Pemalang, Ciamis dan Tasik untuk diolah menjadi pengganti tembakau.
Sedangkan umbinya diolah warga sekitar menjadi keripik dan olahan makanan lainnya.
"Kelemahannya sekarang ini banyak yang membudidayakan daun talas beneng, tapi tidak punya jalur untuk menjualnya," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, untuk membudidayakan talas beneng sebenarnya cukup mudah. Dia juga tidak menggunakan pupuk kimia dalam budidaya ini.
"Tantangannya iklim, kalau hujan terus menerus bobotnya berat, tapi kadar air terlalu tinggi. Yang bagus itu kalau kadar airnya sedikit," ujar Hidayat.
Di tengah kesibukannya, Hidayat kini mempekerjakan empat orang untuk merawat tanaman tersebut. "Yang penting halal dan tidak mengganggu tugas saya," kata Hidayat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.