KOMPAS.com - Rudi (57), seorang ayah di Banyumas, Jawa Tengah mengaku telah membunuh tujuh bayi hasil inses dengan anak kandungnya sendiri, E (26).
Ia membunuh tujuh darah dagingnya sendiri sebagai ritual agar kaya raya.
Kasus pembunuhan bayi dilakukan di kurun waktu tahun 2013, 2015, 2016, 2018, 2019, 2020, dan 2021.
Dari 7 bayi yang dibunuh, 4 diantaranya perempuan dan 3 laki-laki.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan di masyarakat, Rudi dikenal sebagai dukun pengobatan.
"Tersangka ini sehari-hari sebagai dukun pengobatan. Aktivitas kesehariannya biasanya mancing di sungai," ungkapnya, Senin (26/6/2023),
Baca juga: Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas untuk Ritual Pesugihan
Rudi memiliki tiga orang istri. Tapi istri pertama dan keduanya sudah diceraikan. E sendiri merupakan anak pertama dari istri ketigas Rudi.
"Istri pertama dinikahi secara sah. Sedangkan istri kedua dan ketiga nikah siri," imbuhnya.
Hubungan inses antara pelaku dengan E diketahui oleh istri ketiga Rudi.
Namun, istri ketiga tidak berani melapor karena diancam anak dibunuh jika membongkar hubungan terlarang tersebut.
Rudi dan E tinggal bersama di sebuah gubuk tidak jauh dari kebun yang dijadikan kuburan ketujuh bayi.
Warga sekitar sudah mengetahui adanya hubungan inses antara Rudi dan E.
Keduanya pernah diusir oleh warga setelah E ketahuan melahirkan bayi dari hubungan inses dengan Rudi.
"Jika kamu ingin kaya, anak kamu digauli sampai tujuh kali," kata Rudi menirukan ucapan dukun tersebut saat pers rilis di Mapolresta Banyumas, Selasa (27/6/2023).
Namun saat ditanya awak media apakah saat ini sudah kaya, karena telah menjalankan seluruh ritual itu, R mengaku masih tetap miskin.
"Belum," jawab R dengan singkat.
Rudi diketahui tidak memiliki rumah. Selama bertahun-tahun Rudi bersama anaknya, E (26) tinggal di sebuah gubuk di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Baca juga: 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas Diduga Dikubur Hidup-hidup untuk Ritual Agar Cepat Kaya
Gubuk tersebut berdiri di tanah milik seorang warga yang sebelumnya berupa kolam ikan dan kini telah diratakan.
Saat ini polisi mendalami sosok Bambang yang disebut sebagai guru spiritual Rudi.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan pihaknya masih mendalami motif Rudi membunuh tujuh bayi hasil inses karena ilmu spiritual atau alasan lainnya.
"Bayi-bayi itu dibunuh karena ada perintah dari guru spiritualnya. Aasih kita dalami apakah motifnya ilmu spiritual atau hanya dijadikan budak seks anaknya itu," imbuhnya.
Karena itu, Agus menuturkan tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah jika memang benar Bambang menjadi pembisik Rudi.
"Tersangka bisa lebih dari satu," tambah dia.
Baca juga: 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas Diduga Dikubur Hidup-hidup
Rudi telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara E, sang anak masih dimintai keterangan di Mapolres Banyumas sebagai saksi korban.
"Sekarang masih kami mintai keterangan di mapolres. Kondisi psikologisnya sudah baik, kemarin sempat syok," ucapnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Khairina), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.