Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Rudi yang Inses dengan Anak Kandungnya, Dikenal Sebagai Dukun, Bunuh 7 Bayi Agar Kaya Raya

Kompas.com - 27/06/2023, 18:28 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rudi (57), seorang ayah di Banyumas, Jawa Tengah mengaku telah membunuh tujuh bayi hasil inses dengan anak kandungnya sendiri, E (26).

Ia membunuh tujuh darah dagingnya sendiri sebagai ritual agar kaya raya.

Kasus pembunuhan bayi dilakukan di kurun waktu tahun 2013, 2015, 2016, 2018, 2019, 2020, dan 2021.

Dari 7 bayi yang dibunuh, 4 diantaranya perempuan dan 3 laki-laki.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan di masyarakat, Rudi dikenal sebagai dukun pengobatan.

"Tersangka ini sehari-hari sebagai dukun pengobatan. Aktivitas kesehariannya biasanya mancing di sungai," ungkapnya, Senin (26/6/2023),

Baca juga: Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas untuk Ritual Pesugihan

Rudi memiliki tiga orang istri. Tapi istri pertama dan keduanya sudah diceraikan. E sendiri merupakan anak pertama dari istri ketigas Rudi.

"Istri pertama dinikahi secara sah. Sedangkan istri kedua dan ketiga nikah siri," imbuhnya.

Hubungan inses antara pelaku dengan E diketahui oleh istri ketiga Rudi.

Namun, istri ketiga tidak berani melapor karena diancam anak dibunuh jika membongkar hubungan terlarang tersebut.

Rudi dan E tinggal bersama di sebuah gubuk tidak jauh dari kebun yang dijadikan kuburan ketujuh bayi.

Warga sekitar sudah mengetahui adanya hubungan inses antara Rudi dan E.

Keduanya pernah diusir oleh warga setelah E ketahuan melahirkan bayi dari hubungan inses dengan Rudi.

Baca juga: Sudah Bunuh 7 Bayi Hasil Inses untuk Ritual Pesugihan, Nyatanya Pria di Banyumas Ini Masih Tetap Miskin

Disuruh dukun yang ditemui tahun 2011

Pers rilis kasus pembunuhan tujuh bayi hasil inses ayah dan anak di Mapolresta Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2023).FADLAN MUKHTAR ZAIN Pers rilis kasus pembunuhan tujuh bayi hasil inses ayah dan anak di Mapolresta Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2023).
Rudi mengatakan, melakukan ritual itu atas perintah dari seorang paranormal yang ditemui saat bekerja sebagai buruh bangunan di Klaten pada 2011 silam.

"Jika kamu ingin kaya, anak kamu digauli sampai tujuh kali," kata Rudi menirukan ucapan dukun tersebut saat pers rilis di Mapolresta Banyumas, Selasa (27/6/2023).

Namun saat ditanya awak media apakah saat ini sudah kaya, karena telah menjalankan seluruh ritual itu, R mengaku masih tetap miskin.

"Belum," jawab R dengan singkat.

Rudi diketahui tidak memiliki rumah. Selama bertahun-tahun Rudi bersama anaknya, E (26) tinggal di sebuah gubuk di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.

Baca juga: 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas Diduga Dikubur Hidup-hidup untuk Ritual Agar Cepat Kaya

Gubuk tersebut berdiri di tanah milik seorang warga yang sebelumnya berupa kolam ikan dan kini telah diratakan.

Saat ini polisi mendalami sosok Bambang yang disebut sebagai guru spiritual Rudi.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan pihaknya masih mendalami motif Rudi membunuh tujuh bayi hasil inses karena ilmu spiritual atau alasan lainnya.

"Bayi-bayi itu dibunuh karena ada perintah dari guru spiritualnya. Aasih kita dalami apakah motifnya ilmu spiritual atau hanya dijadikan budak seks anaknya itu," imbuhnya.

Karena itu, Agus menuturkan tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah jika memang benar Bambang menjadi pembisik Rudi.

"Tersangka bisa lebih dari satu," tambah dia.

Baca juga: 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas Diduga Dikubur Hidup-hidup

Rudi telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara E, sang anak masih dimintai keterangan di Mapolres Banyumas sebagai saksi korban.

"Sekarang masih kami mintai keterangan di mapolres. Kondisi psikologisnya sudah baik, kemarin sempat syok," ucapnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Khairina), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com