BANYUMAS, KOMPAS.com - Pelaku inses anak dan ayah di Banyumas, Jawa Tengah, pernah diusir warga karena ketahuan menjalin hubungan terlarang.
Peristiwa itu terjadi jauh sebelum akhirnya R (57) bersama istri dan anaknya, E (26) tinggal di gubuk yang jadi lokasi penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Salah satu warga RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Siswoyo mengatakan, sebelumnya keluarga tersebut tinggal di sebuah gubuk di wilayah RT 2.
Baca juga: Ayah dan Anak di Banyumas Inses sejak 2013, R lalu Bunuh 7 Bayi Hasil Hubungan Terlarangnya
"Dulu pernah diusir dari RT 2 karena hubungan dengan anaknya," kata Siswoyo di sela penggalian di lokasi penemuan kerangka bayi, Senin (26/6/2023).
Namun semenjak tinggal di RT 1 RW 4, perilaku R yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan bayi itu dianggap baik.
Hal itu diungkapkan mantan Ketua RT 1 RW 4, Agus Setiawan. R dan keluarga tinggal di wilayah RT 1 sudah lebih dari 10 tahun sebelum akhirnya kasus ini terungkap.
"Kalau dihitung mundur 12 tahun lalu saat saya jadi ketua RT, perilaku R dan keluarga di lingkungan baik-baik saja," ujar Agus.
R dan istrinya juga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan. Termasuk anak perempuannya, E (26) juga biasa bersosialisasi.
Hanya saja, warga setempat memang pernah menaruh curiga E hamil, karena kerap menggunakan jaket saat keluar rumah.
Baca juga: Update Kasus 7 Kerangka Bayi Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Diduga Guru Spiritual Terlibat
"Masyarakat hanya menduga, karena suatu ketika E terlihat gemuk, kalau keluar pakai jaket. Namun, misalnya beberapa minggu kemudian sudah kecil lagi (badannya)," ucap Agus.
Agus mengku, tidak menyangka jika hubungan terlarang itu benar-benar terjadi.
"Kami tidak curiga karena perilakunya wajar, apalagi sampai ada pembunuhan seperti ini," kata Agus.
Baca juga: Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Polisi: Tersangka Bisa Lebih dari Satu
Agus juga tidak mengetahui, jika belakangan R hanya tinggal berdua bersama anaknya, E. Pasalnya, gubuk tempat tinggal mereka di pinggir sungai dan cukup jauh dengan permukiman warga.
Diberitakan sebelumnya, bayi korban hasil inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah, ternyata tidak hanya empat.
Pengakuan tersangka R (57) ada tujuh bayi yang telah dibunuh. Bayi tersebut dikubur di kebun tempat tinggal R sejak 2013 sampai 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.