Tidak hanya memeriksa kondisi fisik saja, Ningning mengatakan akan menurunkan sejumlah petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) untuk memeriksa jeroan (organ bagian dalam) usai hewan kurban disembelih.
"Jangan sampai ada penyakit, seperti cacing hati dan lainnya," kata dia.
Ningning menambahkan hewan kurban yang terkena cacing tersebut juga masih bisa dikonsumsi, asal pengolahannya sesuai anjuran.
"Agar virus dan bakteri itu mati hingga aman konsumsi, itu harus direbus minimal 30 menit dengan suhu 100 derajat. Namun yang dikhawatirkan itu, dikonsumsi seperti disate setengah matang," ucapnya.
Baca juga: 18 Sapi di Bandung Barat Terinfeksi LSD, 15.000 Vaksin Disiapkan Jelang Idul Adha
Saat ini, kata dia, terdapat 10 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Satu unit Puskeswan memiliki anggota 4 orang.
Para petugas dan relawan, lanjut dia, sudah diajarkan untuk mengidentifikasi awal, apakah ada penyakitnya atau tidak.
Usai diperiksa oleh tim Puskeswan san para relawan Tim Medik dan Distan akam tetap diturunkan.
"Kami akan langsung datang ke lapangan jika ada laporan dari masyarakat, yang ingin memastikan dan memeriksa hewan kurbannya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.